Alasan UGM Batalkan Launching Buku "Jokowi White Paper": Berpotensi Timbulkan Kegaduhan

Universitas Gadjah Mada (UGM) secara resmi menolak acara soft launching buku “Jokowi’s White Paper” yang ditulis oleh Roy Suryo, Rismon Hasiholan, dan Tifauzi Tiyassuma.
Agenda yang semula dijadwalkan digelar di ruang Nusantara University Club (UC) Hotel UGM pada Senin (18/8/2025) pukul 14.00–16.00 WIB itu dibatalkan pihak kampus.
Sebelumnya, undangan kegiatan tersebut beredar melalui pesan WhatsApp dengan judul “Konferensi Pers Tokoh Nasional Hadiah Kemerdekaan RI ke-80”.
Namun, pihak UC UGM akhirnya memutuskan tidak memfasilitasi acara tersebut.
Alasan Penolakan UGM: Prosedural dan Politis
Juru Bicara UGM, I Made Andi Arsana, menegaskan ada dua alasan utama di balik pembatalan ini, yaitu persoalan prosedur dan muatan politik acara.
“UGM memahami bahwa kegiatan ini bernuansa politis yang terkait erat dengan isu melibatkan Bapak Joko Widodo. UGM tidak melibatkan diri dalam isu tersebut karena tidak terkait langsung dengan UGM,” ujar Andi dalam keterangan tertulis, Senin.
Secara prosedural, UGM menilai penyelenggara tidak memberikan informasi yang transparan sejak awal.
Saat pemesanan tempat, pihak kampus tidak menerima penjelasan yang benar mengenai agenda acara.
Belakangan baru diketahui bahwa kegiatan tersebut adalah peluncuran buku Jokowi’s White Paper, berbeda dengan keterangan awal.
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo mendatangi Polda Metro Jaya pada Senin (21/7/2025)
UGM Tidak Ingin Terlibat dalam Kegaduhan Politik
Andi Arsana menambahkan, UGM menghormati kebebasan setiap warga negara dalam menyampaikan pandangan.
Namun, kampus menolak dilibatkan dengan cara yang tidak sesuai kaidah.
“Bagi UGM, acara dimaksud tidak menunjukkan keterbukaan sejak awal dan berpotensi menimbulkan kegaduhan yang tidak perlu. Karena itu UGM melakukan penolakan,” tegasnya.
Ia menekankan kembali bahwa UGM tidak bersedia memfasilitasi kegiatan dengan nuansa politik yang berpotensi menimbulkan polemik.
Komitmen UGM pada Pertukaran Gagasan Sehat
Meski menolak acara tersebut, UGM menegaskan tetap berkomitmen mendukung pertukaran ide dan diskusi yang sehat.
Namun, kegiatan yang dilaksanakan di lingkungan kampus harus sesuai aturan, terbuka, serta membawa dampak positif bagi masyarakat.
“UGM berkomitmen mendukung pertukaran gagasan yang sehat dan positif, serta menjaga kondisi masyarakat tetap tenang dan kohesif,” pungkas Andi.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul .
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!