Tanggapi Isu Ijazah Palsu dan Pemakzulan Gibran, Jokowi: Ada Orang Besar yang Back Up

Mantan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), memberikan penjelasan terkait serangan-serangan politik yang menimpa dirinya dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, khususnya terkait isu tuduhan ijazah palsu dan wacana pemakzulan.
Jokowi menyatakan bahwa serangan-serangan tersebut tidak lepas dari manuver politik yang lebih besar di baliknya.
Jokowi Ungkap Adanya Agenda Politik di Balik Tuduhan
Saat ditemui di Solo, Jawa Tengah, Jokowi menanggapi pertanyaan wartawan mengenai serangan terhadap dirinya dan Gibran.
"Kan saya sudah sampaikan, feeling saya mengatakan ada agenda besar politik dalam tuduhan ijazah palsu maupun permakzulan," ujar Jokowi.
Menurutnya, serangkaian isu yang terus menyerang dirinya dan keluarganya erat kaitannya dengan kekuatan politik yang lebih besar.
"Artinya memang ada orang besar, ada yang back up, ya itu aja," jelas Jokowi dengan tegas, meskipun tidak menyebutkan nama pihak-pihak yang dimaksud.
Jokowi nostalgia di acara reuni dan sebut menyelesaikan studi tanpa pernah mengulang mata kuliah apa pun, bahkan menyindir rekan seangkatannya yang justru sempat harus mengulang hingga delapan kali.
Isu Politik yang Melibatkan Elite
Jokowi juga menambahkan bahwa keterlibatan elite politik dalam serangan ini bukan lagi menjadi rahasia.
"Ya semua sudah tahulah," ungkapnya, menanggapi komentar relawannya yang menyebut adanya tokoh besar yang melindungi pihak-pihak yang menyerang, seperti Roy Suryo dan lainnya.
Laporan Pencemaran Nama Baik dan Fitnah
Terkait tuduhan ijazah palsu yang terus mengemuka, Jokowi mengungkapkan bahwa ia telah melaporkan dugaan pencemaran nama baik dan fitnah kepada Polda Metro Jaya.
Namun, ia menegaskan bahwa laporan tersebut tidak ditujukan kepada individu tertentu, melainkan pada peristiwa yang berhubungan dengan pencemaran nama baik.
"Ya begini, jadi yang saya laporkan itu adalah peristiwa. Peristiwa mengenai dugaan pencemaran nama baik dan fitnah," tegas Jokowi.
Jokowi menambahkan bahwa penetapan terlapor dalam laporan ini merupakan hasil dari pengembangan penyelidikan oleh pihak kepolisian.
"Jadi saya tidak melaporkan nama. Kemudian ada tindak lanjut penyelidikan dari Polri. Dan muncul nama-nama itu," jelas Jokowi lebih lanjut.
Jokowi menegaskan bahwa ia siap mengikuti seluruh proses hukum yang ada.
"Kita ikuti semua proses hukum, kita hormati mekanisme yang berlaku, dan kita lihat saja nanti seperti apa di pengadilan," ujarnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul .