Alumni UGM Tegaskan Ijazah Jokowi Asli, Projo Soroti Pihak yang Masih Meragukan

— Isu dugaan ijazah palsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mencuat ke publik. Meski sudah ada putusan pengadilan yang menegaskan tuduhan tersebut tidak berdasar, sejumlah pihak tetap mempertanyakan keaslian ijazah Jokowi dari Universitas Gadjah Mada (UGM).
Wakil Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo), Fredy Damanik, menilai bahwa kelompok yang meragukan ijazah Jokowi hanya percaya pada "kebenaran versi mereka sendiri" dan mengabaikan bukti yang sahih.
“Mereka tidak akan pernah menerima fakta, saksi, bukti, dan kebenaran yang mendukung keaslian ijazah Pak Jokowi. Bahkan kalau beliau hadir langsung ke acara alumni pun akan tetap dicap pencitraan,” ujar Fredy kepada Kompas.com, Minggu (27/7/2025).
Menurut Fredy, pertemuan Jokowi dengan para alumnus Fakultas Kehutanan UGM justru menunjukkan bahwa Presiden tidak pernah merasa terbebani oleh isu tersebut.
"Dalam sambutannya, kelihatan Pak Jokowi menjadikan tudingan ijazah palsu itu hanya sebagai guyonan. Sejak awal, beliau tidak pernah menganggap hal itu sebagai beban, karena memang semua ijazahnya asli dan dimilikinya," ujarnya.
Roy Suryo Tetap Ragukan Keaslian Skripsi Jokowi
Di sisi lain, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo Notodiprojo, tetap bersikukuh bahwa skripsi Jokowi palsu dan mempertanyakan kehadiran Jokowi dalam acara reuni angkatan 80 Fakultas Kehutanan UGM.
“Kunjungan tadi tidak mengubah apa pun. Skripsi 99,9 persen palsu, jadi ijazah asli tidak akan bisa terbit,” kata Roy saat dihubungi, Sabtu (26/7/2025).
Roy juga menyoroti bahwa kehadiran Jokowi di acara tersebut lebih seperti kunjungan pejabat daripada sebagai alumnus.
“Bajunya beda, hanya datang singkat ke Fakultas Kehutanan, bukan mengikuti acara inti di Wanagama,” tegas Roy.
Ia menilai, pernyataan Jokowi mengenai dosen pembimbing dan teman-teman semasa kuliah belum cukup kuat karena hanya berbentuk narasi tanpa bukti.
“Dia juga berusaha menyebut nama teman saat KKN, seperti Yohana (Hukum), Lience (Biologi), dan almarhum Eko (Geodesi). Tapi, tanpa bukti. Hanya cerita, tidak ada nilainya,” ujar Roy.
Roy Suryo juga menyebut bahwa klaim Jokowi soal Ir. Kasmudjo sebagai dosen pembimbing tidak sejalan dengan pernyataan Kasmudjo sendiri yang telah membantah keterlibatannya.
Alumni UGM: Ijazah Jokowi Asli, Kami Siap Jadi Saksi
Sementara itu, sejumlah alumni Fakultas Kehutanan UGM yang seangkatan dengan Jokowi menyatakan bahwa ijazah Presiden ketujuh RI itu benar-benar asli. Pernyataan ini disampaikan dalam acara reuni angkatan 80 di kampus UGM, Sabtu (26/7/2025).
"Pasti asli. Gimana nggak asli, wong teman-temannya masih ada, saksi hidup," ujar Mustoha Iskandar, salah satu rekan seangkatan Jokowi.
Mustoha bahkan menyatakan kesiapannya menjadi saksi jika diminta oleh pihak berwenang. "Oh siap, kita siap jadi saksi. Keterangan saksi itu alat bukti nomor satu, mosok kita mau berbohong," katanya.
Mustoha menyebut, Jokowi lulus pada 1985, satu tahun lebih cepat dibanding dirinya yang lulus pada 1986.
Senada dengan itu, Heri Tribasuki, teman seangkatan lainnya, mengatakan bahwa saat itu hanya ada sekitar 80 mahasiswa dalam satu angkatan, sehingga mereka semua saling mengenal.
"Kuliahnya cuma 88 orang, sehingga kami saling mengenal. Itu satu kelas," ujar Heri yang mengaku tidak ikut wisuda karena langsung bekerja di Kalimantan.
Heri bahkan menyebut Jokowi sebagai sosok yang pendiam selama kuliah. “Kita nggak menyangka semua, beliau akan jadi orang nomor satu di Indonesia,” ucapnya.
Terkait isu ijazah palsu yang berkembang, Heri menegaskan bahwa ijazah Jokowi asli.
“Asli demi Allah, demi Allah itu (ijazah Jokowi) asli. Saya saksi hidup,” tegas Heri.
Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul dan "Soal Ijazah, Teman Seangkatan Kuliah Jokowi Pastikan Asli dan Siap Jadi Saksi"