Top 58+ Ribu Film Dinilai, Ini Fakta Menarik Anugerah LSF 2025

Ilustrasi syuting/film.
Ilustrasi syuting/film.

 Lembaga Sensor Film Republik Indonesia (LSF RI) siap menggelar Anugerah LSF 2025, sebuah ajang penghargaan tahunan yang kini memasuki penyelenggaraan kelima. Tahun ini, acara bergengsi tersebut mengangkat tema “Suar Ragam Layar untuk Indonesia”, yang menggambarkan tekad LSF menjadi panduan bagi keragaman layar di Tanah Air.

Tema ini menegaskan komitmen LSF dalam mengarahkan ekosistem perfilman nasional menuju keselarasan dan keadilan. Fokusnya adalah mendorong klasifikasi usia penonton, edukasi sensor mandiri, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya tontonan berkualitas. Scroll untuk info lengkapnya, yuk!

Pada Anugerah LSF 2025, 18 kategori penghargaan disesuaikan dengan program prioritas Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri (GNBSM) yang telah berjalan sejak 2021. Kategori ini mencakup Film Bioskop Semua Umur Sensor Mandiri Terbaik hingga Poster Film Sensor Mandiri Terbaik.

Empat kategori khusus televisi juga disiapkan, termasuk Televisi Sensor Mandiri Terbaik dan Televisi Peduli Pendidikan. Ketua Panitia Anugerah LSF 2025, Gustav Aulia, menjelaskan alasan pentingnya kategori televisi.

“Karena 90 persen materi yang disensorkan berasal dari lembaga penyiaran,” ungkap Gustav.

Anugerah LSF 2025.

Anugerah LSF 2025.

Kriteria penilaian mencakup dukungan terhadap proses kerja LSF, seperti karya yang tidak melalui resensor atau penurunan usia, serta peran individu maupun institusi yang menginspirasi publik untuk memilih tontonan sesuai penggolongan usia.

“Untuk pertama kalinya jumlah produksi film nasional melebihi film impor. Sehingga, LSF perlu memberikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi atas pencapaian dalam pemajuan perfilman nasional melalui Anugerah LSF 2025,” ujar Ketua LSF, Naswardi.

Materi penjurian tahun ini mencakup 58.415 film dan iklan film yang telah disensor sejak Agustus 2023 hingga Desember 2024. Proses penjurian melibatkan 17 anggota LSF dan 20 tenaga sensor dari berbagai latar belakang, yang dibagi menjadi enam kelompok.

“Penilaian meliputi segi kuantitatif dan kualitatif, sebagaimana diamanatkan Permendikbud No 14 Tahun 2009, dengan mempertimbangkan kualitas artistik, nilai edukasi, dan kontribusi terhadap budaya bangsa. Saat ini sudah ada 10 besar nomine yang terpilih. Nantinya akan dikerucutkan menjadi tiga besar hingga terpilih pemenang dari masing-masing kategori," kata Ketua Dewan Juri Anugerah LSF 2025, Hadi Artomo.

Salah satu pembaruan pada Anugerah LSF 2025 adalah desain trofi. Jika sebelumnya berbentuk gulungan pita seluloid, kini trofi menampilkan bentuk api atau suar yang dipadukan dengan ornamen ukiran dan motif batik Nusantara.

Acara ini menjadi istimewa karena untuk pertama kalinya digelar sejak Kementerian Kebudayaan berdiri sendiri, terpisah dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Malam Anugerah LSF 2025 akan berlangsung pada 7 September 2025 pukul 19.00 WIB. Sekitar 420 undangan dari kalangan pelaku seni, pejabat negara, insan perfilman, lembaga penyiaran, hingga mitra LSF akan hadir memeriahkan acara.