Pelanggan Bawa PC dan Printer ke Kafe, Starbucks Korsel Buat Aturan Baru

printer, ruang publik, kafe, Starbucks, Pelanggan Bawa PC dan Printer ke Kafe, Starbucks Korsel Buat Aturan Baru

Starbucks di Korea Selatan membuat kebijakan baru yang melarang pelanggan membawa komputer desktop, printer, serta barang-barang besar lainnya ke gerai mereka. 

Larangan ini muncul akibat maraknya fenomena cagongjok, yaitu kebiasaan menjadikan kafe sebagai kantor pribadi dengan membawa perlengkapan kerja berlebihan. Tidak hanya perangkat besar, pelanggan bahkan ada yang sengaja membawa partisi meja. 

Hal ini membuat jumlah kursi yang tersedia di gerai Starbucks berkurang karena barang bawaan pelanggan yang terlalu besar. 

Menurut pihak Starbucks, perusahaan ingin membuat ruang publik yang inklusif, di mana setiap orang bisa bekerja, bersosialisasi, atau beristirahat dengan nyaman.

Dengan kebijakan baru ini, Starbucks berharap dapat menyeimbangkan kebutuhan yang terus berkembang dan tetap menjaga kenyamanan pelanggan.

"Starbucks tetap berkomitmen untuk menjadi tempat ketiga yang ramah untuk menikmati kopi dan koneksi, dan tempat komunitas tumbuh di setiap cangkir, setiap percakapan, dan setiap kunjungan," kata juru bicara Starbucks, dikutip KompasTekno dari Fortune, Kamis (14/8/2025).

Kendati demikian, Starbucks Korsel tetap memperbolehkan pelanggannya bekerja di gerai mereka asalkan hanya menggunakan perangkat kecil, seperti laptop, tablet, atau ponsel.

Didukung netizen

printer, ruang publik, kafe, Starbucks, Pelanggan Bawa PC dan Printer ke Kafe, Starbucks Korsel Buat Aturan Baru

Starbucks

Kebijakan tersebut mendapat respons positif di media sosial. Tak sedikit warganet Korea menyatakan dukungannya dan berharap langkah ini diikuti oleh jaringan cafe lainnya.

Banyak juga yang menyayangkan perilaku sebagian pelanggan yang dinilai kurang memiliki etika dengan menempati meja berjam-jam hanya membeli satu minuman.

Tren membawa perlengkapan kantor berukuran besar ke kafe sebenarnya juga menjadi perhatian di sejumlah negara lain.

Di Inggris, sejumlah kedai kopi memberlakukan pembatasan waktu untuk menjaga ketersediaan tempat duduk dan memastikan pergantian pelanggan tetap lancar.

Kebijakan baru ini penting bagi Starbucks, mengingat pangsa pasarnya di Korea Selatan sangat besar. Berdasarkan data per Oktober 2023, Korea Selatan menempati posisi ketiga negara dengan jumlah gerai Starbucks terbanyak di dunia, yaitu mencapai 1.870 gerai.

Jumlah tersebut hanya kalah dari Amerika Serikat dan China. Dengan jumlah gerai yang begitu banyak, serta selalu ramai didatangi pelanggan. Wajar jika Starbucks ingin memastikan seluruh pelanggannya tetap mendapat pengalaman yang nyaman di setiap kunjungan.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!