Sekolah di Garut Diduga Setor Uang Puluhan Juta ke Disdik, Untuk Apa?

Sejumlah sekolah di Kabupaten Garut mengaku terbebani dugaan kewajiban menyetor uang puluhan juta rupiah kepada Dinas Pendidikan (Disdik) setempat.
Uang itu disebut-sebut sebagai “pelicin” agar sekolah berpeluang kembali menerima bantuan pada periode berikutnya.
Salah satu pengelola sekolah yang enggan identitasnya dipublikasikan demi alasan keamanan menuturkan, bantuan tersebut disalurkan kepada seseorang di lingkungan Disdik.
"Bantuannya untuk revitalisasi sekolah, besarannya 200 juta hingga 400 juta, kami diharuskan menyetor 30 juta sampai 60 juta ke seseorang di Disdik," ujarnya kepada Tribunjabar.id, Kamis (14/8/2025).
Menurutnya, pada tahun ini, sejumlah Taman Kanak-kanak (TK) menerima bantuan tersebut, di antaranya TK Al Kautsar, TK Al Junaediyah, TK Aisyiah 2, dan TK Al Khoeriyah. Bantuan itu bersumber dari pemerintah pusat melalui Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Kemendikdasmen RI).
Ia menambahkan, jika setoran itu tidak diberikan, penerima bantuan disebut-sebut tak akan lagi mendapat kucuran dana di masa mendatang. Bantuan tersebut diperuntukkan bagi pembangunan ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), pengadaan perabot penunjang UKS, serta fasilitas area bermain.
Meski dirasa memberatkan, pihak sekolah mengaku tak berani menolak.
"Kami menyesalkan adanya kewajiban setoran sebesar 15 persen ini," ucapnya.
Disdik Garut Membantah
Menanggapi hal tersebut, Plt Kepala Bidang Pendidikan Masyarakat (Dikmas) Disdik Garut, Iyan, membantah keras adanya praktik pungutan liar terhadap sekolah penerima bantuan revitalisasi.
Ia menegaskan, program tersebut merupakan aspirasi dari berbagai pihak, sehingga peran Disdik Garut disebut tidak dominan.
Iyan memaparkan, tahun ini ada 17 sekolah kelompok bermain dan TK di Garut yang mendapat bantuan revitalisasi. Namun, proses pencairan dilakukan secara bertahap, bukan sekaligus.
"Bantuan ini langsung diberikan pemerintah pusat, tanpa ada rekomendasi dari Disdik Garut. Kami hanya mendapatkan tugas dari pusat untuk memberitahu pihak sekolah penerima bantuan untuk mengikuti zoom meeting yang diselenggarakan pusat," jelasnya kepada awak media.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Para Guru di Garut Mengeluh Harus Setor 30 hingga 60 Juta Rupiah ke Disdik, Sebagai Uang Pelicin
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!