Minggu Malam Drama, Kenapa Anak Malas Belajar Setelah Weekend, dan Apa Solusinya?

Ilustrasi ibu mengajari anak belajar
Ilustrasi ibu mengajari anak belajar

Bagi banyak orang tua, Minggu malam sering terasa seperti “medan perang kecil” di rumah. Setelah dua hari penuh dengan aktivitas santai, bermain, atau jalan-jalan, anak tiba-tiba harus kembali menghadapi buku pelajaran. Hasilnya? Mereka jadi malas, rewel, atau bahkan menolak belajar sama sekali.

Fenomena ini dikenal luas sebagai Sunday Night Syndrome, yang tidak hanya dialami orang dewasa menjelang kerja, tapi juga anak-anak menjelang sekolah. Melansir laman New York Post, psikolog klinis anak dan remaja asal Amerika Serikat, Dr. Lisa Damour menjelaskan, minggu malam menciptakan transisi emosional yang sulit, karena anak harus beralih dari suasana bebas ke rutinitas penuh tuntutan.

Mengapa Minggu Malam Jadi Masalah?

1. Perubahan Ritme Weekend vs. Hari Sekolah

Anak-anak cenderung tidur lebih larut dan bangun lebih siang di akhir pekan. Akibatnya, ketika Minggu malam tiba, tubuh mereka belum siap masuk ke mode belajar.

“Perbedaan jadwal tidur akhir pekan dengan hari sekolah bisa menciptakan efek ‘jet lag sosial’ yang membuat anak sulit fokus kembali,” kata Damour.

2. Penundaan Tugas Selama Weekend

Banyak anak menunda PR atau persiapan ujian sampai detik terakhir, sehingga Minggu malam terasa berat dan penuh tekanan. Kondisi ini memicu rasa cemas sekaligus malas belajar.

3. Beban Psikologis Menjelang Senin

Minggu malam identik dengan kembalinya rutinitas padat seperti sekolah, les, dan kegiatan ekstrakurikuler. Anak merasa waktu bermainnya “dirampas,” sehingga muncul resistensi untuk belajar.

Tantangan Orang Tua: Antara Disiplin dan Empati

Bagi orang tua, Minggu malam sering jadi dilema. Di satu sisi, mereka ingin anak disiplin mengerjakan tugas sekolah. Namun di sisi lain, mereka harus berhadapan dengan emosi anak yang sulit diatur.

Damour menekankan pentingnya peran orang tua dalam memahami emosi anak.

“Ketika anak menolak belajar di Minggu malam, biasanya itu bukan soal malas, tapi soal transisi emosi. Orang tua perlu hadir dengan empati, bukan hanya dengan perintah,” kata dia.

Strategi Mengatasi Drama Minggu Malam

1. Bagi-Bagi Tugas Sejak Sabtu

Orang tua bisa membantu anak membagi PR atau persiapan belajar ke hari Sabtu dan Minggu pagi. Dengan begitu, Minggu malam tidak terlalu padat.

2. Buat Rutinitas Minggu Malam yang Ringan

Alih-alih langsung memaksa anak duduk belajar, buat rutinitas ringan seperti membaca santai atau menyiapkan perlengkapan sekolah. Hal ini membantu mereka bertransisi lebih halus.

3. Konsisten dengan Jam Tidur

Menjaga pola tidur yang tidak jauh berbeda antara weekday dan weekend bisa mengurangi “jet lag sosial” yang membuat anak malas belajar.

4. Validasi Perasaan Anak

Alih-alih berkata, “Kamu malas banget sih!”, coba gunakan kalimat yang lebih empatik: “Aku tahu kamu masih ingin main, tapi mari kita atur biar belajar lebih ringan.”

5. Gunakan Teknik Chunking

Membagi waktu belajar dalam sesi singkat 20–25 menit dengan jeda istirahat bisa membuat Minggu malam terasa lebih ringan bagi anak.