Kenapa Anak Muda Bisa Kena Serangan Jantung? Ini Penjelasan Dokter

serangan jantung, penyakit jantung, serangan jantung karena apa, anak muda kena serangan jantung, penyebab anak muda kena serangan jantung, apakah anak muda bisa kena serangan jantung, kenapa anak muda bisa kena serangan jantung, Kenapa Anak Muda Bisa Kena Serangan Jantung? Ini Penjelasan Dokter

Apakah anak muda bisa kena serangan jantung? Jawabannya bisa, jadi serangan jantung tak hanya bisa dialami oleh para lanjut usia (lansia).

Dilansir dari Harvard Health Publishing, Jumat (20/6/2025), semakin banyak orang berusia 55 tahun ke bawah yang mengalami serangan jantung. Mengapa demikian?

Dokter spesialis penyakit dalam subspesialis gastroenterologi hepatologi, dr. Imelda Maria Loho, Sp.P.D, Subsp.G.E.H. (K), FINASIM memperhatikan adanya pergeseran tren usia pada pasien yang mengalami serangan jantung

“Kalau dulu, rasanya sangat jarang kalau usia 20 tahun sudah kena serangan jantung, kecuali memang punya penyakit bawaan. Sekarang ini sangat mungkin terjadi,” ujar Imelda dalam Media Discussion bersama RS Pondok Indah Group di Jakarta Pusat, Rabu (18/6/2025).

Jika dulu penyakit serangan jantung cenderung identik dengan kelompok usia tua, saat ini usia muda yang masih berusia 20 tahunan bisa saja terkena.

Penyebab anak muda bisa kena serangan jantung

serangan jantung, penyakit jantung, serangan jantung karena apa, anak muda kena serangan jantung, penyebab anak muda kena serangan jantung, apakah anak muda bisa kena serangan jantung, kenapa anak muda bisa kena serangan jantung, Kenapa Anak Muda Bisa Kena Serangan Jantung? Ini Penjelasan Dokter

Apakah anak muda bisa kena serangan jantung? Jawabannya bisa. Simak penyebab selengkapnya menurut penjelasan dokter.

Menurut Imelda, gaya hidup modern yang serba instan dan konsumsi makanan cepat saji, menjadi faktor pemicu utama serangan jantung pada usia muda. 

Hal ini membuat anak-anak muda mengalami obesitas dan berisiko pada kesehatan jantungnya.

“Saya melihat anak-anak muda sekarang banyak yang gemuk, pola makannya kurang bagus. Mereka dengan mudah bisa mengakses makanan cepat saji,” kata dr. Imelda.

Ia juga menyoroti kebiasaan anak muda yang semakin jarang bergerak.

Kurangnya olahraga dan aktivitas fisik memperburuk kondisi metabolisme tubuh yang kemudian berkontribusi terhadap peningkatan risiko penyakit jantung.

“Anak-anak muda juga jadi jarang gerak sehingga sekarang penyakit kardiovaskular bergeser trennya ke usia yang lebih muda,” ungkapnya.

Lebih mengkhawatirkan, banyak dari anak muda yang berisiko ini belum pernah melakukan pemeriksaan kesehatan rutin. 

Padahal, kondisi seperti penyumbatan pembuluh darah jantung bisa terjadi tanpa disadari.

“Bahkan mungkin sudah ada penyumbatan di pembuluh jantung. Kasus seperti ini mereka belum pernah atau jarang skrining kesehatan,” ujarnya.

Dengan meningkatnya risiko serangan jantung pada usia muda, Imelda mendorong pentingnya menerapkan gaya hidup sehat sejak dini dan pemeriksaan kesehatan secara berkala.