Bagaimana Tekanan Darah Tinggi Bisa Memicu Serangan Jantung

Gustiwiw, tekanan darah tinggi, serangan jantung, Tekanan darah tinggi, gustiwiw, Bagaimana Tekanan Darah Tinggi Bisa Memicu Serangan Jantung

- Musisi dan penyiar Gusti Irwan Wibowo atau lebih dikenal sebagai Gustiwiw meninggal dunia mendadak pada 15 Juni 2025. Pria yang memiliki riwayat hipertensi ini ditemukan meninggal dunia setelah jatuh di kamar mandi.

"Sempat kata temannya pusing, terus setelah dokter diagnosis tensinya tinggi, terus jadi jantung," ujar ibunda Gustiwiw, Sri Yulianti kepada Kompas.com.

Hipertensi atau tekanan darah tinggi (di atas 140/90 mmHg) memang menjadi faktor risiko penyakit jantung. 

Dijelaskan oleh dokter spesialis penyakit jantung BRM Ario Soeryo Kuncoro, tekanan darah tinggi secara terus menerus akan menimbulkan kerusakan fungsi pembuluh darah di seluruh tubuh, termasuk di arteri koroner yang menyuplai jantung.

"Menyebabkan gangguan fungsi, mempercepat timbulnya plak dan sumbatan," ujar dokter dari RS Jantung Harapan Kita Jakarta ini kepada Kompas.com (16/5/2025).

Ia menambahkan, selain menyebabkan serangan jantung, tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol juga bisa menyebabkan stroke atau pecahnya pembuluh darah otak.

Rusaknya dinding pembuluh darah akibat hipertensi bukanlah proses yang terjadi dalam semalam, melainkan menahun. Oleh karena itu dr.Ario menekankan bahwa komplikasi dari hipertensi bisa dicegah.

"Proses kerusakannya terjadi menahun dan sangat bisa dicegah," ujarnya.

Mengendalikan tekanan darah bisa dilakukan dengan cara menjalankan pola makan yang sehat, cukup istirahat, menurunkan berat badan jika kegemukan, dan mengonsumsi obat penurun tekanan darah sesuai saran dokter.

Ukur tekanan darah rutin

Tekanan darah tinggi sering disebut sebagai pembunuh dalam sunyi (silent killer) karena tidak ada gejala yang khas. Seseorang bisa tidak menyadari mengidap hipertensi jika tidak melakukan pengukuran tekanan darah.

Karena sering tidak bergejala, cara terbaik untuk mendeteksi hipertensi adalah dengan melakukan pemeriksaan.

"Pastikan mengenali atau mengetahui tekanan darah sebelum ada gejala penyakit. Cek secara berkala," saran dr.Ario.

Dikutip dari WHO, gejala hipertensi akan muncul ketika tekanan darah sudah di atas 180/20 mmHg atau lebih tinggi.

Sejumlah gejala tersebut antara lain sakit kepala parah, nyeri dada, pusing, mual dan muntah, hingga penglihatan kabur.