Benarkah Makanan Bisa Pengaruhi Mood? Ini Penjelasan Dokter

Makanan ternyata bisa memengaruhi mood seseorang. Jika demikian, apa makan makanan manis akan bikin kita senang? 

Dokter sekaligus edukator kesehatan dan gizi, dr. Nadhira Nuraini Afifa, MPH menuturkan, pola makan sehat memang penting untuk meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres. Namun, bukan berarti makan makanan manis akan membuat seseorang senang. 

"Kalau kita makan banyak gula mikirnya sugar rush dan happy gitu ya. Justru terlalu makan banyak gula akan bikin ngantuk dan depressed di akhir-akhirnya," ujar Nadhira saat konferensi pers Guardiancares di Jakarta, pada Selasa (15/7/2025).

Hal ini menunjukkan, hubungan antara makanan dan suasana hati cukup erat, bahkan bisa memicu perasaan negatif jika asupannya tidak tepat.

Apa ada hubungan antara makanan dan suasana hati?

Pola makan seimbang penting untuk kesehatan mental

Banyak makan manis bikin happy? Nyatanya, terlalu banyak gula justru memicu depresi. Simak penjelasan dokter tentang hubungan makanan dan mood.

Nadhira menuturkan, setidaknya dalam isi piring itu ada nasi, sayur, lauk hewani, dan buah. Jangan hanya nasi dan mi. 

Pola makan yang seimbang, mencakup protein, karbohidrat, dan lemak dalam jumlah yang tepat, sangat penting untuk menjaga kesehatan mental.

Ia menambahkan, protein adalah komponen utama yang diperlukan untuk tumbuh kembang anak, serta untuk perkembangan otak. 

"Protein, karena untuk tumbuh kembang anak dari segi fisiknya. Untuk tumbuh tinggi dan juga perkembangan otot, tulang, dan lain-lain," kata Nadhira.

Namun, Nadhira juga mengingatkan kalau tidak hanya protein yang penting, tapi semua komponen gizi juga harus seimbang.

"Semua komponen gizi penting. Tapi jangan sampai ada yang didominasi. Misal, karbohidratnya terlalu banyak atau lemaknya terlalu banyak. Intinya harus tetap seimbang," terangnya. 

Mengapa makanan bisa pengaruhi suasana hati?

Prosesnya terjadi di saluran pencernaan

Banyak makan manis bikin happy? Nyatanya, terlalu banyak gula justru memicu depresi. Simak penjelasan dokter tentang hubungan makanan dan mood.

Adapun dilansir dari Harvard Health Publishing, terdapat neurotransmitter bernama serotonin yang membantu mengatur tidur dan nafsu makan, menjaga suasana hati, dan menghambat rasa sakit. 

Sekitar 95 persen serotonin diproduksi di saluran pencernaan, dan saluran pencernaan dilapisi oleh ratusan juta sel syaraf atau neuron.

Dengan demikian, cara kerja sistem pencernaan tak hanya membantu mencerna makanan, tapi juga menentukan emosi seseorang. 

Tak hanya itu, neuron ini cukup dipengaruhi bakteri "baik" yang berperan penting untuk kesehatan. Selain melindungi usus, bakteri "baik" ini menjadi tameng dari racun dan bakteri "jahat". 

Bakteri "baik" ini juga meningkatkan kemampuan tubuh menyerap nutrisi makanan, serta mengaktifkan jalur saraf antara usus dan otak.

Beberapa penelitian membandingkan beberapa diet tradisional, misalnya diet Mediterranean dan diet ala orang Jepang dengan diet ala orang Barat. 

Hasilnya, risiko depresi sekitar 25 persen hingga 35 persen lebih rendah pada mereka yang mengonsumsi makanan tradisional.

Banyak makan manis bikin happy? Nyatanya, terlalu banyak gula justru memicu depresi. Simak penjelasan dokter tentang hubungan makanan dan mood.

Sebab, diet tradisional ini biasanya mencakup sayur-sayuran, buah-buahan, biji-bijian utuh yang belum diproses, hasil tangkapan laut utamanya ikan, serta sedikit daging merah dan produk susu. 

Tak hanya itu, diet tersebut juga mengandung sedikit makanan yang diproses dan gula, yang mana kerap ditemukan dalam diet ala orang Barat. 

Pola makan juga pengaruhi mood anak

Untuk anak-anak, Nadhira juga berpesan bahwa pola makan yang tidak sehat dapat memengaruhi mood mereka. 

Oleh sebab itu, penting bagi orangtua membiasakan anak-anak untuk mengonsumsi makanan bergizi sejak dini.

Orangtua juga perlu mencontoh kebiasaan yang sehat sehingga anak bisa menerapkan kebiasaan yang sehat juga. 

Intinya, dengan memilih makanan yang tepat, tujuannya tidak hanya menjaga kesehatan fisik, tapi juga merawat pikiran dan emosi agar tetap positif dan terhindar dari stres.