Rapper Melly Mike Jatuh Hati dengan Keramahan Warga Kuantan Singingi

Rapper Melly Mike mengaku bangga bisa menyaksikan Festival Pacu Jalur 2025 di Kuantan Singingi, Riau. Melly pun jatuh hati dengan Kuantan Singingi karena keramahan warga setempat yang tulus.
Hal itu Melly sampaikan saat menutup acara Festival Pacu Jalur 2025 di Taman Jalur, Taluk Kuantan, Kuansing, Minggu (24/08/2025) malam.
Melly Mike membuka penampilan dengan lagu-lagu hits yang membangkitkan semangat anak muda. Saat ia melantunkan “Young Black & Rich”, suasana semakin meriah.
Dari atas panggung Melly Mike menyapa seluruh penonton. Kemudian, ia turun panggung agar lebih dekat dengan warga. Dengan gaya autentiknya, Melly Mike menyebut salam kayuah, sapaan penuh semangat khas Pacu Jalur.
"Halo Indonesia, apa kabar?.. Salam Kayuah" ucap Melly Mike seperti dilansir dari Media Center Riau, Senin (25/8/2025).
Penyanyi asal Amerika Serikat Melly Mike menyapa penonton di hari terakhir ajang pacu jalur di Tepian Narosa, Kuantan Singingi, Riau, Minggu (24/8/2025). Melly Mike mengitari Sungai Narosa menggunakan kapal salah satu peserta tim pacu jalur.
Melly menuturkan rasa haru dan cintanya kepada masyarakat yang menyambutnya dengan penuh hangat.Ia mengungkapkan, bahwa ramah tamah warga lokal membuat semakin jatuh hati dengan Kuantan Singingi.
"Kepada masyarakat Indonesia dan warga Kuansing, Anda memiliki hati saya. Sejak saya tiba, Anda telah membuat saya merasa sangat diterima. Kebaikan, senyuman, dan kemurahan hati Anda, sungguh membuat saya merasa seperti pulang ke rumah sendiri," kata Melly Mike.
Ia menambahkan, sejak awal dirinya tidak pernah merasa sebagai orang asing di Kota Jalur. Kehangatan masyarakat, menurutnya, begitu tulus dan menyentuh.
"Saya tidak merasakan apapun selain cinta di sini. Saya harap Anda melihat saya tidak hanya sebagai tamu, tetapi sebagai seseorang yang benar-benar peduli dengan tempat ini, karena Anda semuanya seperti keluarga," jelasnya.
Rapper, Melly Mike tampil dalam acara penutupan Festival Pacu Jalur 2025 di Kuansing Singingi, Riau pada Minggu (24/8/2025) malam. Melly membuka penampilan dengan lagu-lagu hits yang membangkitkan semangat anak muda. Saat ia melantunkan ?Young Black & Rich?, suasana semakin meriah.
Melly juga menyampaikan betapa bersyukurnya ia bisa hadir dan menyaksikan secara langsung kemegahan tradisi pacu jalur, yang tidak hanya menjadi perlombaan tetapi juga warisan budaya menyatukan masyarakat.Mike menegaskan bahwa pengalaman di Kuansing akan selalu menjadi bagian berharga dalam hidupnya.
"Berada di Riau menjadi bagian dari Pacu Jalur adalah sesuatu yang akan selalu saya syukuri. Ini merupakan sebuah kehormatan, terima kasih telah menerima saya. Saya sangat berharap bisa kembali lagi suatu hari nanti. Saya sangat mencintai ini dan saya sangat mencintai kalian semua, sampai jumpa," ungkapnya.
Apa itu Festival Pacu Jalur?
Salah satu tim beraksi dalam lomba pacu jalur di Tepian Narosa, Kuantan Singingi, Riau, Sabtu (23/8/2025). Tahun ini, jumlah penonton diperkirakan menembus 1,5 juta dengan kontribusi ekonomi mencapai Rp 74 miliar.
Festival Pacu Jalur merupakan tradisi budaya masyarakat di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau.Tahun ini, Festival Pacu Jalur digelar pada Rabu (20/8/2025) hingga Minggu (24/8/2025) di Tepian Narosa, Kecamatan Kuantan Tengah, Riau.
Tradisi pacu jalur ditandai dengan perlombaan perahu panjang setiap tahun. Festival Pacu Jalur digelar satu kali setahun usai peringatan Kemerdekaan Indonesia.
Sejarah pacu jalur bermula pada 1905. Saat itu, Belanda resmi menduduki Teluk Kuantan dan mulai mengubah tujuan penyelenggaraan Pacu Jalur.
Aksi salah satu anak coki pada ajang lomba pacu jalur di Tepian Narosa, Kuantan Singingi, Riau, Sabtu (23/8/2025). Tahun ini, jumlah penonton diperkirakan menembus 1,5 juta dengan kontribusi ekonomi mencapai Rp 74 miliar.
Tradisi berbasis perayaan kolonial ini dipakai untuk merayakan ulang tahun Ratu Wilhelmina setiap 31 Agustus.
Kegiatan pacu jalur sempat terhenti pada masa pendudukan Jepang dan agresi militer setelah proklamasi kemerdekaan.
Krisis ekonomi dan situasi keamanan menjadi pemicu tradisi pacu jalur ditunda hingga bertahun-tahun lamanya.
Saat ekonomi masyarakat perlahan pulih, pacu jalur kembali hidup, bahkan dikenal sebagai perayaan nasional, terutama di wilayah Riau.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!