Anak SMA Ini Menang TEY, Sulap Cangkang Kepiting Jadi Listrik

Di Indonesia, kepedulian itu diwujudkan lewat ajang Toyota Eco Youth (TEY), yang selama hampir dua dekade menjadi wadah bagi siswa SMA dan sederajat menyalurkan ide serta aksi nyata menjaga bumi.
Pada penyelenggaraan ke-13, TEY mencatat partisipasi 338 sekolah dari 34 provinsi. Sebanyak 1.125 proposal Eco-Project terkumpul, mulai dari pengelolaan sampah, pemanfaatan energi alternatif, hingga inovasi pelestarian air dan udara.
Dari jumlah itu, 25 proposal terbaik disaring menjadi finalis untuk mendapat pendampingan sebelum masuk tahap penjurian.
Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Nandi Julyanto, menegaskan pentingnya keterlibatan anak muda.
“Generasi muda pembawa semangat baru untuk mewujudkan negeri yang hijau dan berkelanjutan. TEY adalah cara kami menumbuhkan kepedulian lingkungan sejak dini,” ujarnya di Jakarta, Selasa 26 Agustus 2025.
Mengusung tema “ECOActivism – Saatnya Beraksi Jaga Bumi,” program ini tidak hanya menekankan penyusunan proposal, tetapi juga membekali peserta dengan pemahaman isu strategis, seperti ekonomi sirkular, dekarbonisasi, dan pemberdayaan masyarakat.
Hasil penjurian menetapkan SMA Negeri 1 Matauli Pandan, Tapanuli Tengah, sebagai juara utama. Sekolah ini mengusung proyek Pemanfaatan Kandungan Kitosan pada Limbah Cangkang Kepiting untuk Menghasilkan Energi Listrik. Gagasan tersebut dinilai inovatif dan aplikatif, sehingga berhak atas hadiah Rp100 juta untuk pengembangan lebih lanjut.
Presiden Direktur PT Toyota-Astra Motor (TAM), Hiroyuki Ueda, menyebutkan bahwa TEY sejalan dengan visi global Toyota.
“Selain menghadirkan teknologi rendah emisi, kami juga mengajak masyarakat bergerak bersama. Kreativitas para siswa membuktikan bahwa inovasi bisa lahir dari sekolah,” katanya.
Senada dengan itu, Wakil Presiden Direktur TAM, Henry Tanoto, menekankan pentingnya kolaborasi lintas pihak.
“Toyota tidak hanya berfokus pada upaya internal, tetapi juga mengajak masyarakat karena menjaga bumi adalah tanggung jawab bersama. Tahun ini, 25 finalis membuktikan bahwa ide-ide inovatif generasi muda dapat direalisasikan menjadi kontribusi nyata bagi dekarbonisasi sekaligus menginspirasi masyarakat luas,” tuturnya.
Selain kompetisi utama, TEY juga menggelar lomba penulisan populer dan video kreatif bertajuk Mencari Jurnalis Muda. Sebanyak 496 karya tulis dan 159 video masuk dari berbagai daerah, menegaskan luasnya minat pelajar menyalurkan kepedulian terhadap lingkungan.
Dengan melibatkan ribuan siswa, ratusan sekolah, dan berbagai pihak, TEY tidak lagi sekadar kompetisi. Ia berkembang menjadi gerakan bersama generasi muda menuju masa depan Indonesia yang lebih hijau.