Yamaha Siap Guncang MotoGP 2025 dengan Prototipe V4 Terbarunya

Pembalap Yamaha MotoGP, Fabio Quartararo
Pembalap Yamaha MotoGP, Fabio Quartararo

 Yamaha akhirnya memastikan prototipe mesin V4 miliknya akan tampil pertama kali di balapan resmi MotoGP pada Grand Prix San Marino di Misano. Keputusan ini cukup mengejutkan karena banyak pihak sebelumnya memperkirakan debut motor baru tersebut akan dilakukan di Jepang (Motegi) sebagai “rumah” Yamaha. Namun, pihak tim memilih Misano karena dianggap lebih tepat secara teknis.

Sirkuit Misano dikenal memiliki kombinasi tikungan cepat dan lambat, serta trek lurus yang menantang. Kondisi ini memungkinkan Yamaha menguji kemampuan V4 dalam berbagai situasi balapan nyata. Dengan begitu, data yang dikumpulkan bisa jauh lebih beragam untuk pengembangan selanjutnya.

Pembalap Monster Yamaha, Fabio Quartararo di MotoGP Jerman

Pembalap Monster Yamaha, Fabio Quartararo di MotoGP Jerman

Peran Augusto Fernández Sebagai Wildcard Rider

Untuk debut ini, Yamaha menunjuk test rider Augusto Fernández sebagai pembalap wildcard. Fernández dianggap sebagai sosok ideal karena pengalamannya dalam menguji berbagai motor prototipe, serta kemampuannya memberi umpan balik detail kepada teknisi Yamaha.

Dikutip VIVA Otomotif dari Crash, Selasa 26 Agustus 2025, keikutsertaan Fernández juga menjadi langkah aman bagi Yamaha. Mereka tidak ingin membebani pembalap utama seperti Fabio Quartararo dengan risiko mengendarai mesin baru yang belum sepenuhnya matang. Hal ini menunjukkan Yamaha sangat berhati-hati dalam tahap awal pengujian kompetitif.

Kesempatan Quartararo Mencoba V4

Meski tidak turun langsung dalam debut balapan, Fabio Quartararo dipastikan akan mencoba V4 dalam tes resmi sehari setelah GP San Marino selesai. Uji coba ini krusial karena Quartararo adalah pembalap utama tim, sekaligus orang yang paling tahu kelemahan motor M1 saat ini.

Masukan dari Quartararo akan menjadi acuan penting untuk Yamaha dalam menentukan arah pengembangan mesin baru ini. Jika Quartararo merasa V4 punya potensi besar, kemungkinan besar Yamaha akan mempercepat rencana penggantian penuh untuk musim 2026.

Status Prototipe: Masih Dalam Tahap Awal

Yamaha sendiri menegaskan bahwa V4 ini masih dalam tahap prototipe. Tenaga mesin belum dikeluarkan sepenuhnya karena masih ada penyesuaian pada komponen lain, termasuk sasis dan elektronik.

Augusto Fernández pun mengatakan bahwa motor ini belum siap balapan penuh satu musim. Yamaha lebih fokus mengumpulkan data awal, membandingkan performa V4 dengan M1 versi inline-four, sekaligus memvalidasi arah pengembangan.

Mengapa Yamaha Beralih ke Mesin V4?

Selama bertahun-tahun, Yamaha dikenal sebagai satu-satunya pabrikan MotoGP yang masih setia menggunakan mesin inline-four (4 silinder segaris). Mesin ini dikenal halus dan mudah dikendalikan, tetapi kalah dalam hal traksi roda belakang dan kecepatan puncak dibanding mesin V4 yang digunakan Honda, Ducati, KTM, dan Aprilia.

Kelemahan itu terlihat jelas dalam beberapa musim terakhir, di mana pembalap Yamaha kesulitan menyaingi kecepatan motor rival, terutama saat akselerasi keluar tikungan dan di lintasan lurus. Itulah sebabnya Yamaha akhirnya memutuskan mengambil langkah besar: membangun mesin V4 untuk pertama kalinya dalam sejarah MotoGP mereka.

Sesi Uji Sebelumnya

Sebelum debut ini, Yamaha sudah melakukan serangkaian tes tertutup di Valencia dan Barcelona. Dalam sesi itu, motor diuji oleh Augusto Fernández dan Cal Crutchlow. Hasil tes menunjukkan potensi besar, meski masih banyak aspek yang perlu disempurnakan.

Tes Misano nanti diharapkan menjadi pengumpulan data yang lebih kaya karena melibatkan situasi balapan sesungguhnya, bukan hanya pengujian tertutup. Dengan begitu, Yamaha bisa tahu bagaimana motor ini bereaksi dalam tekanan kompetisi nyata.

Yamaha pamerkan dua mesin baru

Yamaha pamerkan dua mesin baru

Debut prototipe V4 Yamaha di Misano bukan sekadar uji coba teknis, tetapi juga langkah strategis yang akan menentukan masa depan mereka di MotoGP. Dengan menunjuk Augusto Fernández sebagai penguji di lintasan balap, Yamaha bisa mengumpulkan data berharga tanpa memberi risiko langsung pada pembalap utama.

Kesempatan Fabio Quartararo mencoba motor ini setelah balapan juga akan sangat penting, karena dialah yang akan menjadi ujung tombak jika Yamaha memutuskan menggunakan V4 penuh pada musim 2026.

Meski saat ini motor masih jauh dari kata sempurna, langkah ini menunjukkan keberanian Yamaha untuk meninggalkan tradisi lama demi bersaing lebih ketat dengan rival. Jika sukses, debut V4 di Misano akan dikenang sebagai titik balik kebangkitan Yamaha dalam MotoGP. Namun, jika gagal, mereka masih punya waktu untuk memperbaikinya sebelum musim baru dimulai.