Banding Ditolak! Enea Bastianini Tetap Dihukum di MotoGP Hungaria 2025

Pada MotoGP Grand Prix Hungaria, Enea Bastianini dari tim Tech3 KTM menerima hukuman double long lap penalty karena dianggap “mengendarai secara tidak bertanggung jawab dan menyebabkan kecelakaan” dalam balapan Sprint. Meskipun sang pembalap mengajukan pembelaan yang cukup meyakinkan, akhirnya argumennya tidak diterima oleh dewan steward. Berikut penjelasannya secara terperinci:
Insiden bermula pada Sprint MotoGP Hungaria ketika Bastianini mengalami tabrakan dengan Johann Zarco di Tikungan 9. Dia mengklaim bahwa tabrakan tersebut bukan sepenuhnya kesalahannya, melainkan terjadi karena kerusakan pada ride-height device setelah menerima benturan dari Fabio Quartararo di Tikungan 1 sebelumnya.

Ilustrasi Enea Bastianini di Red Bull Gasgas Tech3
Menurut Bastianini, alat itu tidak berfungsi normal, membuat dirinya tidak bisa melakukan pengereman dengan baik dan akhirnya menabrak Zarco.
Materi Pembelaan: Apakah Cukup Kuat?
Tech3 membawa data teknis ke hadapan steward untuk mendukung klaim bahwa kerusakan teknis adalah penyebab utama tabrakan. Namun, steward menganggap bahwa bukti tersebut kurang meyakinkan untuk membuktikan bahwa insiden memang semata-mata disebabkan oleh kerusakan teknis.
"Dia mengalami masalah dengan perangkat ketinggian belakang. Dia tidak bisa mengerem dengan benar dan akhirnya membuat Zarco keluar," Kata Herve Poncharal dikutip VIVA Otomotif dari Crash Selasa, 26 Agustus 2025.
Steward Fokus pada Keselamatan dan Preseden
Dewan steward juga mempertimbangkan kemungkinan membuka “preseden berbahaya”, yaitu dengan memperbolehkan tindakan membela berdasarkan perangkat ride-height yang tidak sengaja aktif. Steward tidak ingin memberikan celah bagi klaim serupa untuk di masa depan, jika insiden serupa diajukan lagi dengan alasan teknis
Crucial Evidence: Bastianini Tak Menyesuaikan Gaya Pengereman
Rekaman ulang (replay) menunjukkan bahwa Bastianini melakukan pengereman lebih lambat daripada pembalap lain yang berada di depannya terlepas dari klaim teknis. Steward melihat bahwa meski ia menyadari adanya aktivasi perangkat ride-height, ia seharusnya mengubah gaya pengeremannya untuk menghindari kecelakaan. Fakta bahwa Bastianini tidak menyesuaikan gaya pengereman ini memperlemah pembelaannya.
Double Long Lap Penalty
Selain itu, harus dicatat bahwa ini bukan pelanggaran pertama Bastianini pada musim ini. Ia sebelumnya juga melakukan kesalahan start di MotoGP Prancis, sehingga hukuman kali ini menjadi double long lap, dikenakan lebih berat karena ini adalah pelanggaran berulang.
Kenapa Hukuman Tak Dilanjutkan ke Barcelona
Anehnya, meskipun hukuman diberikan, ternyata tidak perlu dijalani di balapan berikutnya (Barcelona). Ini karena penalti “telah dianggap terlayani” meski balapan Sprint berakhir abrupt akibat crash. Menurut aturan MotoGP, penalti yang tidak dapat dijalankan karena insiden yang tidak berkaitan langsung dengan pelanggaran dianggap tetap sah tanpa perlu diulang di balapan selanjutnya.

Pembalap Ducati Lenovo Team, Enea Bastianini
Enea Bastianini mengajukan pembelaan valid kerusakan ride-height device akibat tabrakan. Namun, steward MotoGP menilai bukti tersebut tidak cukup kuat untuk sepenuhnya membebastugaskannya.
Rekaman menunjukkan bahwa Bastianini tidak melakukan adaptasi pengereman yang semestinya setelah mendeteksi masalah teknis, memperlemah argumennya.
Ditambah lagi, itu merupakan pelanggaran kedua di musim ini membuat hukuman menjadi lebih berat. Keseluruhan situasi ini menegaskan bahwa steward MotoGP sangat menjaga konsistensi aturan untuk menjaga keamanan dan menghindari preseden teknis yang bisa disalahgunakan.