Bos Tech3 Kecewa Berat, Aturan Penalti di MotoGP Hungaria Dinilai Tak Konsisten

Pembalap Ducati, Enea Bastianini
Pembalap Ducati, Enea Bastianini

 Herve Poncharal, bos tim Tech3 KTM, meluapkan kekesalannya atas keputusan kontroversial yang melibatkan Enea Bastianini saat MotoGP Grand Prix Hungaria di Sirkuit Balaton Park. Rider asal Italia itu dijatuhi double long-lap penalty akibat dua insiden berturut-turut saat balapan sprint di Sabtu lalu.

Pada awal sprint, Bastianini terlibat kontak dengan Fabio Quartararo yang terlalu agresif masuk ke Tikungan 1, menyebabkan tabrakan. Ia kemudian terpaksa keluar dari posisi awal dan kehilangan perangkat rear ride-height, yang memicu kecelakaan fatal dengan Johann Zarco tak lama setelahnya. Karena peristiwa ini merupakan kesalahan kedua yang dicatat untuk musim ini, Bastianini mendapat dua long-lap penalty dalam satu kesempatan.

Pembalap Gresini Ducati, Enea Bastianini

Pembalap Gresini Ducati, Enea Bastianini

Bastianini sendiri menganggap bahwa dia adalah korban utama dalam insiden tersebut bukan pelakunya. Ia menyampaikan bahwa kerusakan pada komponen motor tidak memungkinkan pengereman yang efektif, sehingga memicu tabrakan dengan Zarco.

Hervé Poncharal mengecam keputusan tersebut sebagai pencerminan pendekatan birokratis semata yang disindir sebagai “ChatGPT ruling” alias aturan kaku tanpa mempertimbangkan konteks konkrit di lintasan. Ia menyatakan kecewa berat dan merasa tidak adil bahwa Bastianini yang justru mengalami kerusakan serius malah mendapatkan penalti berat.

Orang Prancis itu merasa pebalapnya adalah "korban utama" dan mengkritik apa yang disebutnya pendekatan 'ChatGPT' terhadap buku aturan yang diambil.

“Saya benar-benar kecewa dengan apa yang terjadi,” katanya kepada TNT Sport, dikutip VIVA Otomotif dari Crash Senin, 25 Agustus 2025.

Poncharal mengungkapkan rasa frustrasinya kepada media TNT Sport: balapan sprint sebenarnya bisa menghasilkan podium karena start dan qualifying Bastianini sangat menjanjikan. Namun, karena penalti ganda tersebut yang oleh Poncharal digambarkan sebagai “almost Mission Impossible” untuk diselamatkan segala peluang pupus seketika.

Lebih buruk lagi, balapan Bastianini berakhir tragis hanya beberapa tikungan setelah penalti diumumkan. Ia terjatuh di Tikungan 12 dan terguling ke tengah lintasan, nyaris bertabrakan dengan pengendara lain yang melaju di belakang. Untungnya, rider Tech3 itu selamat tanpa cedera serius.

MotoGP Sepang

MotoGP Sepang

Poncharal menambahkan bahwa penalti long-lap bersama dengan kecelakaan itu benar-benar menghancurkan hasil balapan.

“Ketika balapan Anda selesai sebelum benar-benar dimulai, frustrasinya luar biasa,” tambahnya.

Beruntung, penalti tersebut tidak akan dibawa ke seri berikutnya di Barcelona karena tidak sempat dijalankan