Bagnaia Mengaku Kesulitan di MotoGP Hungaria 2025

Francesco Bagnaia tetap berusaha optimisme meski gagal tampil secara kompetitif di MotoGP Hungaria 2025 di Sirkuit Balaton Park pada Minggu (24/8/2025).
Pembalap Ducati Lenovo itu hanya mampu finis di posisi kesembilan, setelah sempat menjalani long lap penalty dan melakukan kesalahan menjelang akhir balapan.
Dikutip Crash.net, Bagnaia mengakui dua kesalahan yang dibuat saat pengereman justru menjadi tanda positif. Ia merasa motornya akhirnya lebih kompetitif, terutama dalam hal kestabilan pada bagian depan.
Francesco Bagnaia saat berlaga pada MotoGP Perancis 2025
“Saya membuat dua kesalahan di tikungan karena merasa jauh lebih baik dibandingkan sepanjang akhir pekan. Jadi, meski tidak puas dengan hasil balapan, saya puas dengan perasaan di atas motor,” kata dia, Minggu.
Sepanjang akhir pekan, juara dunia dua kali itu memang mengalami kesulitan besar. Ia hanya start dari posisi ke-14 usai kualifikasi dan finis ke-13 pada sprint race.
Ducati sempat melakukan berbagai perubahan ekstrem pada setelan motor, yang baru terasa membuahkan hasil pada balapan utama.
“Ini adalah akhir pekan yang sulit, kami sudah bekerja keras dan saya merasa cukup baik di balapan hari ini. Masih ada perjalanan panjang ke depan, tetapi kita harus memulainya dari suatu titik,” ucap Bagnaia.
Race: P9
It was a difficult weekend, we worked hard and I had a good feeling in the race today. There is still a long way to go, but we have to start somewhere #GoFree pic.twitter.com/aTA3BF7XR4
— Pecco Bagnaia (@PeccoBagnaia) August 24, 2025
Namun, masalah teknis sempat kembali menghantui sebelum balapan dimulai. Pada sesi pemanasan pagi, salah satu motor Bagnaia mengalami kendala gearbox.
Bahkan saat uji start, ia terlihat kesal sambil melambaikan tangan ke arah motornya.
Di sisi lain, rekan setimnya, Marc Marquez, justru kembali mendominasi dengan meraih kemenangan ganda. Hasil itu membuat Bagnaia kini tertinggal 227 poin di peringkat ketiga klasemen sementara.
Dalam perebutan posisi kedua, Alex Marquez unggul 52 poin. Sementara Marco Bezzecchi membuntuti di urutan keempat dengan selisih hanya 31 poin.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!