Uccio Salucci Beri Dukungan untuk Bagnaia di MotoGP 2025

Performa Francesco Bagnaia di musim ini jauh dari kata konsisten dan tidak kompetitif.

Kondisi ini sampai mengundang rasa prihatin dari bos tim VR46, yakni Uccio Salucci.

Uccio menilai performa Francesco Bagnaia sepanjang musim 2025 belum seperti biasanya.

Pebalap Ducati Lenovo Team, Francesco Bagnaia, melambai sebelum dimulainya Sprint Race MotoGP Argentina 2025 di Sirkuit Termas de Rio Hondo di Santiago del Estero, Argentina pada 15 Maret 2025. Terkini, Bagnaia menjadi pemenang balapan MotoGP Amerika 2025 di Sirkuit COTA, Austin, 30 Maret 2025. (Photo by Luis ROBAYO / AFP)

Melihat dari data Ducati yang dia lihat, Bagnaia disebut seolah kehilangan sedikit motivasi.

Juara dunia MotoGP dua kali itu memang tengah menjalani musim terburuknya bersama tim pabrikan Ducati.

Bagnaia baru sekali menang tahun ini, jauh berbeda dengan torehan 11 kemenangan pada 2024.

Francesco Bagnaia saat berlaga pada MotoGP Perancis 2025

Titik terendah terjadi di MotoGP Hungaria, ketika dia gagal menembus Q1 untuk pertama kalinya musim ini.

Selain itu, Bagnaia juga tidak mendapat poin di sprint race dan hanya finis kesembilan di balapan utama.

Francesco Bagnaia saat Shakedown Test di Sirkuit Sepang, Malaysia, untuk MotoGP 2025

Kini, dia tertinggal 227 poin dari Marc Marquez yang makin kokoh di puncak klasemen sementara.

Posisi Bagnaia di klasemen sementara juga terus menurun.

Meski begitu, Bagnaia sempat merasa sedikit lega karena Ducati akhirnya menemukan solusi atas masalah bagian depan motornya yang terus menghantuinya musim ini.

Francesco Bagnaia

Uccio pun mencoba menyemangati pebalap VR46 Riders Academy tersebut.

“Sulit untuk bilang apa yang sebenarnya terjadi, saya tidak berada di dalam pit miliknya. Tapi kemarin setelah sprint race saya juga bicara dengannya dan saya bilang, ‘Ayo Pecco, Forza’, karena sekarang kadang saya lihat data, dia tidak mengerem, dia tidak membalap dengan cara yang benar. Dia seperti kehilangan sedikit motivasi, juga kepercayaan diri dengan motor,” ujar Bagnaia, dikutip dari Crash.net, Senin (25/8/2025).

“Hal pertama adalah kembali membalap seperti Pecco Bagnaia, menikmatinya sedikit. Saya tahu itu tidak mudah, tapi tolong Pecco, coba, coba, karena dia adalah juara dunia MotoGP dua kali dan jelas dia pebalap fantastis. Tidak enak melihat Pecco seperti ini. Saya tidak suka,” kata Uccio.

Menurutnya, Bagnaia tidak sendirian menghadapi persoalan tersebut.

Fabio Di Giannantonio yang membela tim VR46 juga sempat kesulitan dengan karakter Ducati Desmosedici GP25 di awal musim.

Namun, situasi Bagnaia kian berat lantaran Marquez justru cepat beradaptasi setelah melompat dari GP23 musim lalu ke GP25.

“Memang ketika Marquez datang, motor 2025 itu bukan motornya, terutama di awal musim karena bagian depan motor tidak memberi banyak rasa bagi Pecco dan Di Giannantonio. Tapi bagaimana pun, tim kami mulai bekerja, Fabio tetap tenang dan kami menemukan jalannya,” ujarnya.

Uccio menegaskan, Marquez diuntungkan karena sebelumnya sudah terbiasa dengan GP23 yang sulit ditaklukkan. “Motor 2023 itu sangat sulit. Kami memakainya tahun lalu, saya tahu motor itu sangat baik. Tapi Marquez juga cepat dengan motor 2023. Dia tiba di 2025, motornya jauh lebih baik, dan dia semakin cepat karena punya feeling yang bagus," ujar Uccio.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!