Ide Sederhana Pelajar Ini Jadi Sorotan di Toyota Eco Youth 2025

Juara Toyota Eco Youth 2025
Juara Toyota Eco Youth 2025

 Toyota Eco Youth (TEY) ke-13 kembali menjadi ajang bergengsi bagi para pelajar Indonesia untuk menunjukkan kepedulian mereka terhadap lingkungan. Selama hampir dua dekade, TEY telah melahirkan berbagai inovasi yang berkontribusi bagi kelestarian alam dan mendukung target Net Zero Emission pada tahun 2060.

Pada penyelenggaraan tahun ini, sebanyak 338 sekolah mengirimkan 1.125 proposal Eco-Project, dan 25 ide terbaik berhasil masuk ke babak final. Para finalis mendapat bimbingan intensif dari komite, akademisi, serta jajaran Direksi Toyota Indonesia sebelum dipresentasikan di hadapan dewan juri.

Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Nandi Julyanto menegaskan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga bumi. “Generasi muda adalah kunci masa depan Indonesia, pembawa inovasi dan semangat untuk mewujudkan negeri yang lebih hijau dan berkelanjutan,” ujarnya, dikutip VIVA Otomotif Selasa 26 Agustus 2025.

Salah satu ide yang menjadi sorotan datang dari SMA Negeri 1 Matauli Pandan, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Dengan judul Pemanfaatan Kandungan Kitosan pada Limbah Cangkang Kepiting dengan Metode Ekstraksi untuk Menghasilkan Energi Listrik, proposal ini sukses meraih Juara TEY ke-13.

Proposal sederhana namun inovatif itu dinilai mampu menjawab isu lingkungan sekaligus memberikan solusi energi terbarukan yang ramah lingkungan. Atas prestasi tersebut, SMA Negeri 1 Matauli Pandan mendapatkan penghargaan sebesar Rp100 juta untuk mendukung pengembangan proyek.

Presiden Direktur PT Toyota-Astra Motor (TAM), Hiroyuki Ueda mengapresiasi kreativitas para pelajar. “Kami sangat mengapresiasi ide-ide kreatif dan inovatif para finalis yang dapat berkontribusi nyata dalam menurunkan emisi karbon dan menjaga lingkungan,” katanya.

Toyota Eco Youth ke-13

Toyota Eco Youth ke-13

Selain kompetisi utama, TEY juga menggelar Side Competition berupa lomba Pop Writing dan Creative Video. Ajang ini berhasil menjaring 496 karya tulis dan 159 video dari berbagai sekolah di Indonesia, menunjukkan antusiasme pelajar di luar aspek teknis lingkungan.

Wakil Presiden Direktur TAM, Henry Tanoto menyebut bahwa inisiatif para pelajar mampu memberi inspirasi lebih luas. “Tahun ini, 25 finalis membuktikan bahwa ide-ide inovatif generasi muda, jika difasilitasi dengan baik, dapat direalisasikan menjadi kontribusi nyata bagi dekarbonisasi,” ujarnya.

Dari sisi dampak, proyek TEY tahun ini diperkirakan mampu menurunkan emisi karbon hingga 24.000 ton CO₂. Hal ini menunjukkan bagaimana kreativitas siswa SMA dapat menghadirkan solusi konkret yang relevan dengan isu global.

Wakil Presiden Direktur TMMIN, Bob Azam menutup dengan optimisme. ”TEY ke-13 menjadi bukti nyata bahwa generasi muda Indonesia siap mengambil peran penting dalam menjaga bumi… Ke depan, TEY akan menjadi gerakan yang menjangkau lebih luas—tidak hanya pada isu lingkungan, tetapi juga aspek sosial dan tata kelola,” tuturnya.