Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Membeli Toyota Fortuner Bekas

Toyota fortuner, fortuner bekas, beli mobil bekas, Toyota fortuner bekas, Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Membeli Toyota Fortuner Bekas

Toyota Fortuner sudah lama dikenal sebagai Sport Utility Vehicle (SUV) tangguh dengan desain gagah, kabin lega, dan mesin yang terkenal bandel.

Tak heran jika mobil ini selalu diburu, bukan hanya saat baru diluncurkan, tetapi juga di pasar mobil bekas.

Bahkan, Fortuner generasi pertama pun masih banyak peminatnya. Harganya yang jauh lebih terjangkau membuatnya cocok untuk konsumen dengan bujet terbatas, apalagi mobil ini bisa dipakai untuk perjalanan jauh maupun medan berat.

Meski begitu, memilih Fortuner bekas tak bisa hanya karena harga murah, tapi juga perlu memastikan mesin dan komponen vital prima agar terhindar dari biaya perbaikan besar.

Toyota fortuner, fortuner bekas, beli mobil bekas, Toyota fortuner bekas, Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Membeli Toyota Fortuner Bekas

Toyota Fortuner Diesel 4X4 VNT

Muchlis, Pemilik Bengkel Spesialis Toyota Mitsubishi, Garasi Auto Service Sukoharjo mengatakan, sebagian besar Fortuner generasi pertama yang beredar di pasaran menggunakan mesin diesel.

“Tipe bensinnya ada, tapi yang diesel lebih mendominasi, terlebih lagi yang facelift dengan teknologi VNT, mobil ini punya tenaga cukup besar sehingga unit dalam kondisi prima patut diperhitungkan untuk dibeli,” ucap Muchlis kepada Kompas.com, belum lama ini.

Muchlis melanjutkan, konsumen yang tertarik dengan Fortuner VNT bekas, konsumen perlu memperhatikan beberapa komponen yang rawan mengalami kerusakan.

Ada potensi sistem injeksi pada Fortuner VNT generasi pertama bermasalah atau pampat, khususnya bila mobil kerap dipaksa menenggak solar kualitas rendah.

“Biaya perbaikan injeksinya cukup mahal, mulai Rp 1 juta sampai Rp 3 juta, sedangkan bila ganti assy masing-masing injektor seharga Rp 10 juta, jumlahnya ada empat bila semuanya rusak,” ucap Muchlis.

Selain injektor, calon pembeli perlu memperhatikan kualitas turbochargernya, bila pemilik sebelumnya teledor dalam perawatan dapat memicu kerusakan.

“Dari kualitas oli yang buruk atau jarang diganti, maka turbonya bisa aus lebih dini, biaya perbaikannya juga tidak murah, mulai Rp 5 juta sampai Rp 7 jutaan dengan mengganti cartridge, sementara bila ganti assy sekitar Rp 30 juta sampai Rp 35 jutaan,” ucap Muchlis.

Sementara mesin Fortuner yang terawat, menurut Muchlis, akan menghasilkan tenaga cukup besar, sehingga tangguh saat dioperasikan meski usianya bisa dibilang tak lagi muda.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!