Andre Rosiade Cup Jilid 2 Digelar, Target Lahirkan Pemain Timnas dari Pembinaan

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap pembinaan sepakbola usia dini.
Setelah sukses pada edisi pertama, Andre resmi menggelar Andre Rosiade Cup Jilid 2 di Asiop Training Ground (ATG) Sentul, Bogor, Sabtu 30 Agustus 2025.
Turnamen ini diikuti lima kelompok usia, mulai dari U-8 hingga U-12, dan bisa disaksikan langsung melalui kanal YouTube Andre Rosiade.
Andre menegaskan, tujuan utama turnamen ini adalah melahirkan pemain Timnas Indonesia dari jalur pembinaan berjenjang.
“Komitmen saya, ingin menghasilkan pemain Timnas yang lahir, besar, dan belajar sepakbola di Indonesia, bukan instan dari luar negeri,” kata Andre yang juga penasihat Semen Padang FC.
Politikus Gerindra itu menilai program naturalisasi sah-sah saja dilakukan, namun tidak boleh dijadikan solusi jangka panjang.
“Naturalisasi itu capaian instan. Tapi ke depan kita harus serius membina pemain dari kelompok umur. Insya Allah kita bisa kalau mau,” ujarnya.
Andre mencontohkan Jepang dan Korea Selatan yang sukses membangun kompetisi usia muda berjenjang hingga level senior.
“Anak-anak kita di U-11 bisa mengalahkan negara lain. Tapi setelah U-17 kita kehilangan kompetisi. Itu PR besar kita,” tegas Ketua DPD Gerindra Sumbar itu.
Ia berharap PSSI fokus membenahi sistem pembinaan setelah Piala Dunia 2026. “Kalau netizen bertanya kenapa U-16 dan U-17 kita bagus tapi di senior turun, jawabannya karena tidak ada kompetisi berjenjang. Saya harap pak Erick fokus perbaiki ini, termasuk bersihkan liga dari mafia,” tutur Andre.
Turnamen ini dibuka langsung oleh Plt Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri. Ia berpesan agar anak-anak bertanding dengan menjunjung tinggi sportivitas.
“Kemenangan dengan cara curang itu kekalahan. Kekalahan dengan cara sportif, itulah kemenangan yang sebenarnya,” kata Indra.
Indra juga mengapresiasi langkah Andre. “Terima kasih kepada pak Andre. Turnamen seperti ini penting dan semoga bisa digelar di banyak daerah,” ujarnya.
Mantan pelatih Timnas Indonesia itu mengingatkan, jadi pemain nasional bukan hanya soal kemampuan mengolah bola.
“Sekolah harus rajin, ibadah harus rajin, attitude dijaga. Orangtua harus mendukung penuh. Karena 2034 kita ingin anak-anak Indonesia membawa kita ke Piala Dunia,” tegas Indra.
Selain itu, Indra menitip pesan untuk para pelatih agar menjadikan turnamen usia muda sebagai tolok ukur.
“Anggap saja ini ujian nasional. Evaluasi hasilnya, tingkatkan kualitas latihan, dan terus belajar agar anak-anak kita benar-benar siap jadi pemain masa depan,” pungkasnya.