IHSG Terbakar Jelang Libur Panjang, Cek 3 Saham Cerah Ditopang Sentimen Positif

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 0,23 persen atau 18,51 persen pada penutupan perdagangan Kamis, 4 September 2025. IHSG terdampar di level 7.867 jelang libur panjang (long weekend) memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Pergerakan IHSG terendah berada di area 7.885 sementara titik tertinggi di level 7.899. Dengan membukukan nilai transaksi sebesar Rp 14,09 triliun dengan frekuensi transaksi sebanyak 1,92 juta kali.
Mengutip dari Stockbit, hampir seluruh sektoral tersungkur di zona merah. Meskipun begitu, sektor siklikal melesat 3,61 persen diikuti penguatan sektor transportasi sebesar 0,09 persen.
Sebaliknya, sektor bahan baku (basic material) anjlok 1,12 persen, sektor properti terkoreksi 0,80 persen, sektor energi tergerus 0,67 persen dan sektor infrastruktur kehilangan 0,67 persen. Kemudian sektor non-siklikal menyusut 0,32 persen, sektor teknologi melemah 0,25 persen, sektor keuangan merosot 0,18 persen, sektor industri amblas 0,17 persen dan sektor kesehatan turun 0,10 persen.

Pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia.
CGS Sekuritas Indonesia mengulas sejumlah saham yang memiliki kinerja positif sepanjang sesi perdagangan hari ini ditopang sentimen, diantaranya:
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)
Saham TLKM melambung 1,29 persen atau 40 poin ke posisi 3.150. Penguatan didorong potensi berlanjutnya perbaikan segmen bisnis data center dan B2B yang diharapkan dapat menopang kinerja keuangan perseroan pada semester II-2025.
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)
Saham PGAS melonjak sebesar 0,57 persen atau 10 poin ke level 1.770. Kenaikan disokong rencana perseroan merintis bisnis baru yang berfokus pada energi rendah karbon (low carbon business) dengan pengembangan biomethane melalui pengolahan limbah kelapa sawit (POME).
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP)
Saham INTP sempat menguat 0,32 persen meski pada akhir perdagangan ditutup melemah 1,43 persen menjadi 6.900. Katalis penguatan karena berlangsungnya periode pembelian kembali (buyback) saham dengan anggaran Rp2.25 triliun dan upaya perseroan untuk fokus pada efisiensi biaya berpotensi menjadi pendorong kinerja pada semester II-2025.