Mau Coba Investasi Tanah? Simak Kelebihan dan Kekurangannya Dulu Biar Gak 'Apes'

Berinvestasi di tanah dan properti sejak lama dianggap sebagai salah satu cara paling aman untuk menjaga nilai kekayaan. Seperti instrumen investasi lainnya, tanah dan properti bukan tanpa risiko. Ada kelebihan yang menggiurkan tapi juga kekurangan yang perlu diperhitungkan secara matang.
Tanah kerap dijadikan pilihan karena nilainya cenderung naik seiring waktu, terutama di tengah keterbatasan lahan. Namun, Sebelum memutuskan untuk menanamkan modal dalam bentuk tanah atau properti, penting memahami kedua sisi mata uang ini.
Dengan begitu, langkah investasi yang diambil tidak sekadar ikut tren, melainkan benar-benar berdasarkan strategi yang terukur. Dikutip dari laman CIMB Niaga, berikut ulasan lengkapnya.
Kelebihan Investasi Tanah dan Properti
1. Bisa Dimanfaatkan untuk Usaha
Tanah dan properti memiliki fleksibilitas tinggi. Aset ini bisa diolah menjadi berbagai bentuk usaha, mulai dari toko, rumah kontrakan, hingga bangunan komersial lain.
Jika tidak sempat mengelolanya sendiri, Anda bisa menyewakan properti tersebut dan tetap mendapat pemasukan rutin. Hal ini menjadikan investasi tanah dan properti sebagai sumber penghasilan pasif yang stabil dalam jangka panjang.
2. Potensi Capital Gain Menjanjikan
Permintaan lahan dan hunian di perkotaan terus meningkat, sementara ketersediaannya semakin menipis. Kondisi ini membuat harga tanah dan properti cenderung naik dari waktu ke waktu.
Kenaikan nilai tersebut sering kali melampaui modal awal, sehingga investor berpeluang meraih capital gain besar. Meski demikian, transaksi jual beli tidak bisa dilakukan sembarangan. Kesalahan memilih lokasi atau waktu bisa membuat keuntungan yang diperoleh tidak bisa dioptimalkan kembali.
3. Perawatan Relatif Mudah
Dibandingkan instrumen usaha lain, tanah dan properti membutuhkan perawatan yang minim. Untuk tanah kosong, cukup memastikan area tetap bersih dan terawat. Sedangkan untuk properti, perawatan biasanya bersifat tahunan, meski sesekali diperlukan renovasi agar struktur bangunan tetap kokoh dan menarik. Dengan manajemen sederhana ini, beban pengelolaan relatif ringan dibandingkan aset bisnis lain.
Kekurangan Investasi Tanah dan Properti
1. Aset Non-Likuid
Salah satu kelemahan utama tanah dan properti adalah sifatnya yang non-likuid. Artinya, aset ini tidak mudah dijual dalam waktu singkat. Jika suatu saat membutuhkan dana darurat, Anda mungkin kesulitan menjual properti dengan cepat, apalagi jika lokasinya kurang strategis. Faktor lokasi juga sangat memengaruhi nilai jual, sehingga proses likuidasi bisa memakan waktu lama.
2. Membutuhkan Modal Besar
Investasi tanah dan properti bukan pilihan ramah bagi pemula. Modal awal yang besar menjadi kendala utama, terutama jika targetnya berada di kawasan strategis dengan harga tinggi. Alternatifnya memang bisa mencari lahan di lokasi lain, tetapi potensi keuntungannya belum tentu sesuai ekspektasi. Selain itu, proses analisis lokasi hingga legalitas juga membutuhkan waktu dan biaya tambahan.
3. Kurang Cocok untuk Investor Pemula
Selain modal, pengalaman juga menjadi tantangan. Pemula yang langsung terjun ke investasi tanah berisiko salah langkah karena minim pertimbangan strategis. Oleh karena itu, bagi mereka yang baru memulai, sebaiknya mencoba instrumen investasi dengan risiko lebih rendah, seperti obligasi atau reksa dana, sebelum beralih ke tanah dan properti.
Investasi tanah dan properti memang menawarkan potensi keuntungan besar melalui capital gain maupun pendapatan pasif. Namun, sifat non-likuid, kebutuhan modal besar, dan risiko bagi pemula tidak bisa diabaikan.
Dengan memahami kelebihan dan kekurangan 'mempermudah' Anda dalam menentukan langkah investasi jadi lebih terukur. Dengan perencanaan matang, tanah dan properti bisa menjadi aset berharga yang menopang stabilitas finansial jangka panjang.