3 Kekurangan Paling Menonjol HP Lipat yang Perlu Diketahui Sebelum Membeli

Ilustrasi HP lipat/Samsung Galaxy Z Flip6
Ilustrasi HP lipat/Samsung Galaxy Z Flip6

Dalam beberapa tahun terakhir, HP lipat menjadi salah satu tren paling menarik di dunia teknologi. Desainnya yang unik, bisa dilipat seperti buku, membuat banyak orang tertarik untuk mencobanya. Brand-brand besar seperti Samsung, Huawei, hingga Oppo berlomba menghadirkan inovasi terbaik di segmen ini. Namun, meskipun terlihat futuristik dan mewah, HP lipat bukan berarti tanpa kelemahan. Justru, ada beberapa kekurangan menonjol yang sering dikeluhkan pengguna.

Sebelum Anda terburu-buru membeli, sebaiknya pahami dulu tiga kekurangan utama HP lipat berikut ini.

1. Harga yang Sangat Mahal

Salah satu kekurangan paling jelas dari HP lipat adalah harganya yang masih jauh di atas rata-rata smartphone biasa. Jika ponsel flagship reguler dibanderol sekitar Rp10 juta hingga Rp15 juta, HP lipat bisa menembus angka Rp20 juta bahkan lebih.

Harga tinggi ini tentu bukan tanpa alasan. Teknologi engsel yang rumit, layar fleksibel, serta material khusus yang digunakan membuat biaya produksinya lebih mahal. Namun, bagi banyak orang, harga tersebut masih terlalu tinggi jika dibandingkan dengan fitur tambahan yang ditawarkan. Tak sedikit calon pembeli akhirnya berpikir ulang karena dengan harga setara, mereka bisa mendapatkan smartphone flagship biasa dengan spesifikasi jauh lebih stabil.

2. Daya Tahan yang Masih Diragukan

Walaupun teknologi HP lipat terus berkembang, masalah daya tahan masih menjadi perhatian utama. Engsel yang menjadi komponen paling penting sering dianggap sebagai titik lemah. Meskipun produsen mengklaim bisa digunakan untuk puluhan ribu kali lipatan, dalam praktiknya beberapa pengguna melaporkan masalah, seperti engsel yang longgar atau suara aneh setelah pemakaian intens.

Selain itu, layar lipat fleksibel juga lebih rentan terhadap goresan dan kerusakan dibandingkan layar smartphone biasa. Debu atau pasir kecil yang masuk ke sela lipatan bisa membuat layar terganggu atau bahkan rusak. Hal ini membuat pengguna harus ekstra hati-hati dalam penggunaan sehari-hari. Jadi, jika Anda mencari smartphone yang benar-benar tangguh, HP lipat mungkin belum sepenuhnya memenuhi ekspektasi tersebut.

3. Ketahanan Baterai Kurang Optimal

Kelemahan lain yang cukup sering dirasakan pengguna HP lipat adalah daya tahan baterainya. Karena desainnya yang rumit, ruang untuk menaruh baterai biasanya lebih terbatas dibandingkan ponsel reguler. Walaupun beberapa brand sudah mencoba mengakalinya dengan menaruh dua baterai di sisi lipatan, hasilnya tetap belum bisa menandingi daya tahan smartphone konvensional dengan ukuran serupa.

Apalagi, layar besar pada HP lipat tentu lebih boros daya. Saat Anda menggunakan layar utama yang terbuka penuh, konsumsi baterai meningkat drastis. Bagi pengguna yang aktif bermain game, streaming, atau multitasking, masalah baterai ini bisa terasa cukup mengganggu. Akibatnya, powerbank atau charger cepat sering kali jadi teman wajib bagi pemilik HP lipat.

HP lipat memang menawarkan pengalaman berbeda dengan desain inovatif dan kesan mewah. Namun, sebelum memutuskan untuk membeli, penting untuk mempertimbangkan kekurangannya. Harga yang sangat mahal, daya tahan yang masih dipertanyakan, serta baterai yang kurang optimal adalah tiga kelemahan utama yang perlu dipikirkan matang-matang.

Jika Anda menginginkan smartphone yang unik dan mengikuti tren, HP lipat bisa jadi pilihan menarik. Tapi, jika prioritas Anda adalah ketahanan, harga terjangkau, dan performa stabil, mungkin smartphone reguler flagship masih menjadi opsi yang lebih masuk akal.