Top 7+ Penyebab Anak Sering Melawan Orangtua yang Perlu Diketahui Sejak Dini

Adakah penyebab anak melawan orangtua? Setiap orangtua tentu ingin anaknya patuh, apalagi jika perintah tersebut untuk kebaikan mereka. Namun, kenyataannya tidak jarang anak justru melawan.
Perilaku ini bukan tanpa sebab. Ada berbagai faktor yang membuat anak sering melawan orangtua. Mengetahui penyebabnya sejak dini akan membantu orangtua menemukan solusi.
Berikut sejumlah penyebab anak sering melawan orangtua yang sebaiknya diketahui.
Apa penyebab anak melawan orangtua?
1. Longgarnya ikatan anak dan orangtua
Ketahui penyebab anak sering melawan orangtua dan cara mengatasinya. Penting dipahami sejak dini agar hubungan tetap harmonis.
Salah satu alasan anak sering melawan adalah karena kurang koneksi dengan orangtua.
“Anak sering melawan orangtua karena kurang koneksi dengan orangtua secara efektif,” kata psikolog Samanta Elsener, dilaporkan oleh , Senin (18/3/2024).
Kurangnya ikatan ini bisa terjadi, salah satunya karena orangtua jarang meluangkan waktu bersama anak.
Oleh sebab itu, meskipun sudah lelah, orangtua sebaiknya punya quality time dengan anak, sedikitnya 15 menit.
Dilaporkan oleh , Jumat (2/2/2024), quality time tak hanya mempererat hubungan orangtua dan anak, tapi juga memengaruhi tumbuh kembang mereka.
Dengan quality time, kebutuhan dasar anak bisa terpenuhi sehingga anak punya rasa aman dan rasa dicintai.
2. Orangtua kerap kali marah
Ketahui penyebab anak sering melawan orangtua dan cara mengatasinya. Penting dipahami sejak dini agar hubungan tetap harmonis.
Memarahi anak sesekali boleh, asalkan dengan nada tenang dan tanpa kekerasan.
Namun, jika amarah tersebut cukup sering dilakukan, apalagi ditambah dengan teriakan, anak bisa trauma. Hubungan menjadi renggang dan anak akan menjaga jarak.
“Anak kurang dekat dengan orangtua dan menjadi kurang bisa terbuka,” kata Samanta.
3. Terapkan parenting VOC
Ilustrasi risiko memarahi anak
Pola asuh otoriter, atau sering disebut parenting VOC, sangat menekankan kepatuhan dan kedisiplinan anak.
Pola asuh seperti ini biasanya punya gaya komunikasi satu arah yang bisa membuat anak sulit terbuka.
Menurut Samanta, orangtua otoriter cenderung hanya memberi perintah tanpa mau mendengar pendapat anak.
Padahal penting bagi orangtua untuk menjadi pendengar yang baik, sebelum meminta anak mendengarkan perintah mereka.
Dilansir dari Today's Parent, Senin (11/8/2025), orangtua yang aktif mendengarkan berfokus secara penuh pada apa yang dibicarakan anak.
Biasakan matikan televisi, letakkan ponsel, dan buatlah kontak mata kepada anak ketika ia bicara. Jika perlu, tanyakan pertanyaan terbuka yang menunjukkan bahwa orangtua penasaran dan peduli.
4. Tidak memperhatikan kebutuhan emosional anak
Ketahui penyebab anak sering melawan orangtua dan cara mengatasinya. Penting dipahami sejak dini agar hubungan tetap harmonis.
Anak, seperti orang dewasa, ingin merasa didengar. Mereka butuh sedikit kendali dan pilihan dalam hidupnya.
Jika kebutuhan emosional ini diabaikan, anak bisa merasa jauh dan tidak dipahami.
“Orangtua sering mengabaikan kebutuhan emosional anak sehingga anak merasa jauh dan tidak dipahami orangtua,” kata Samanta.
Jika orangtua tidak setuju dengan apa yang dilakukan anak, cobalah memahami sudut pandang mereka dan tunjukkan rasa empati.
Apabila ada perilaku anak yang meragukan, orangtua masih bisa mengikuti perkembangan selanjutnya dan membahas opsi yang lebih baik jika kejadian yang sama terjadi lagi kemudian hari.
Dengan menunjukkan empati terlebih dahulu, anak akan lebih terbuka terhadap saran orangtua.
5. Aturan berubah-ubah
Ketahui penyebab anak sering melawan orangtua dan cara mengatasinya. Penting dipahami sejak dini agar hubungan tetap harmonis.
Ayah dan ibu harus sepakat sebelum membuat aturan. Jika aturan sering berubah atau tidak kompak, anak akan bingung.
Kebingungan terjadi lantaran bagian frontal cortex pada otak anak masih berkembang, dikutip dari Psychology Today. Bagian otak ini mengatur logika, konsentrasi, dan sikap kritis.
Perintah yang berbeda-beda hanya akan membuat anak semakin melawan.
6. Pergaulan tidak baik
Ketahui penyebab anak sering melawan orangtua dan cara mengatasinya. Penting dipahami sejak dini agar hubungan tetap harmonis.
Lingkungan pertemanan bisa memengaruhi perilaku anak. Jika anak berada dalam pergaulan yang buruk, mereka lebih mudah menentang orangtua.
Oleh sebab itu, pastikan orangtua menjaga komunikasi yang terbuka dengan buah hati. Pastikan anak merasa nyaman bercerita apa pun dalam hidupnya.
7. Kecanduan gadget

Ketahui penyebab anak sering melawan orangtua dan cara mengatasinya. Penting dipahami sejak dini agar hubungan tetap harmonis.
Kecanduan gadget juga membuat anak melawan orangtua.
Kecanduan gadget tidak hanya memengaruhi kesehatan fisik, tapi juga kondisi emosional dan mental buah hati.
Dilaporkan , Senin (7/8/2023), anak berusia di bawah 18 bulan sebaiknya tidak bermain gadget. Jika sudah diizinkan bermain gadget, anak usia dua sampai lima tahun sebaiknya bermain gadget dibatasi maksimal dua sampai tiga jam per hari, tapi tidak terus-menerus.
Dengan demikian, anak melawan orangtua bukan semata-mata karena nakal. Ada banyak penyebab yang bisa orangtua perhatikan sejak dini.
Dengan memahami faktor-faktor ini, orangtua bisa membangun hubungan yang lebih sehat dengan anak dan mengurangi perilaku melawan.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!