Donor Darah, Ini Manfaat, Syarat, dan Efek Samping yang Perlu Diketahui

Donor darah bukan hanya sekadar tindakan mulia untuk membantu sesama. Di balik setiap tetes darah yang disumbangkan, tersimpan berbagai manfaat kesehatan yang dapat dirasakan langsung oleh pendonornya.
Selain berkontribusi menyelamatkan nyawa orang lain, donor darah juga terbukti memberikan dampak positif bagi tubuh dan kesehatan mental.
Menurut data dari Palang Merah Indonesia (PMI), kebutuhan darah nasional mencapai 2,5 persen dari jumlah penduduk atau sekitar 7 juta kantong darah per tahun. Namun, jumlah tersebut belum tercukupi hingga saat ini.
Oleh karena itu, kesadaran masyarakat untuk secara rutin melakukan donor darah sukarela sangat penting digalakkan.
Dikutip dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kesehatan, disebutkan bahwa setiap satu menit terdapat satu orang yang membutuhkan transfusi darah di Indonesia.
Maka dari itu, donor darah menjadi salah satu bentuk solidaritas sosial yang memiliki manfaat timbal balik, baik bagi penerima maupun pendonor.
Apa Itu Donor Darah?
Donor darah adalah proses pengambilan darah dari seorang pendonor secara sukarela untuk digunakan sebagai transfusi bagi pasien yang membutuhkan atau disimpan sebagai stok darah di rumah sakit dan PMI.
Proses ini dilakukan menggunakan jarum suntik steril yang mengalirkan darah ke dalam kantong khusus berisi antikoagulan agar tidak membeku.
Terdapat empat jenis donor darah, yakni:
1. Donor darah utuh (whole blood) – Umumnya untuk pasien anemia atau pasca operasi.
2. Donor trombosit – Diperlukan untuk pasien kanker atau penderita DBD.
3. Donor plasma – Dikhususkan untuk pasien infeksi berat atau luka bakar.
4. Double red cell donation – Diperuntukkan bagi pasien cedera berat dengan kehilangan banyak darah.
7 Manfaat Donor Darah bagi Kesehatan
Berikut adalah berbagai manfaat donor darah yang bisa Anda rasakan, selain tentunya membantu menyelamatkan nyawa:
1. Tubuh Terasa Lebih Segar
Donor darah merangsang tubuh memproduksi darah baru untuk menggantikan darah yang diambil. Proses regenerasi ini membuat tubuh terasa lebih segar dan bertenaga.
2. Menjaga Kesehatan Jantung
Dengan mendonorkan darah, kadar zat besi dalam tubuh bisa berkurang. Tingginya zat besi dapat memicu penyakit jantung. Karena itu, donor darah membantu menurunkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.
3. Meningkatkan Produksi Sel Darah Baru
Proses penggantian darah lama dengan yang baru membuat kualitas darah menjadi lebih sehat dan sirkulasi darah lebih optimal.
4. Menjaga Keseimbangan Kesehatan
Sebelum donor darah, pendonor harus menjalani pemeriksaan kesehatan singkat. Ini menjadi kesempatan untuk mendeteksi dini berbagai penyakit seperti tekanan darah tinggi dan gangguan hemoglobin.
5. Mengurangi Risiko Kanker
Studi menunjukkan bahwa donor darah secara rutin dapat mengurangi risiko kanker hati, paru-paru, dan usus besar. Hal ini dikaitkan dengan penurunan kadar zat besi dan stres oksidatif dalam tubuh.
6. Membantu Menjaga Berat Badan
Satu kali donor darah membakar sekitar 650 kalori. Meskipun bukan metode utama untuk menurunkan berat badan, aktivitas ini tetap bermanfaat bagi metabolisme tubuh.
7. Meningkatkan Kesehatan Mental
Melakukan tindakan altruistik seperti donor darah dapat memberikan perasaan puas dan bahagia, yang berkontribusi pada kesehatan mental dan emosional.
Syarat Donor Darah
Agar bisa mendonorkan darah dengan aman, berikut adalah beberapa syarat umum yang perlu dipenuhi, seperti yang dikutip dari rspondokindah.co.id:
- Usia 17–60 tahun (maksimal 65 tahun jika rutin donor)
- Berat badan minimal 45 kg
- Tekanan darah 100–180 mmHg (sistolik) dan 70–100 mmHg (diastolik)
- Kadar hemoglobin 12,5–17 mg/dL
- Tidak sedang sakit atau mengonsumsi obat-obatan tertentu
- Tidak memiliki riwayat penyakit kronis seperti jantung, kanker, diabetes, atau TBC
- Memiliki jeda minimal 12 minggu dari donor sebelumnya
Prosedur Donor Darah
Donor darah dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
1. Persiapan Sebelum Donor
- Tidur cukup malam sebelumnya
- Makan 3–4 jam sebelum donor
- Hindari makanan berlemak tinggi
- Minum minimal 3 gelas air putih
- Tidak sedang menstruasi, hamil, atau menyusui
2. Pemeriksaan Awal
Petugas medis akan memeriksa tekanan darah, hemoglobin, suhu tubuh, dan berat badan. Selain itu, riwayat kesehatan juga akan ditanyakan.
3. Proses Pengambilan Darah
Pengambilan darah berlangsung sekitar 10–15 menit, dengan volume darah 350–450 ml. Lengan dibersihkan, lalu jarum dimasukkan ke vena dan darah dialirkan ke kantong steril.
4. Pemulihan
Setelah selesai, pendonor disarankan duduk atau berbaring selama 10–15 menit sebelum pulang. Perbanyak minum air dan hindari aktivitas berat selama 24 jam.
Pantangan Sebelum Donor Darah
Agar hasil donor optimal dan aman, berikut beberapa pantangan sebelum donor darah:
- Jangan mendonor saat sakit, meskipun ringan seperti flu
- Hindari donor saat perut kosong
- Jangan konsumsi makanan berlemak atau minuman beralkohol
- Hindari merokok sebelum donor
- Jangan melakukan donor jika baru saja operasi atau cabut gigi
- Hindari donor jika kurang tidur atau sedang lelah
Efek Samping Donor Darah
Beberapa efek samping ringan dapat muncul setelah donor darah, di antaranya:
- Pusing
- Lemas
- Mual atau muntah
- Memar di lengan
- Nyeri atau kelelahan
- Infeksi ringan di area suntikan
Efek ini umumnya hilang dalam 1–2 hari. Untuk mempercepat pemulihan, cukup istirahat, konsumsi makanan bergizi, dan minum banyak air.
Donor darah merupakan salah satu bentuk aksi nyata dalam menyelamatkan nyawa. Seperti disampaikan oleh UPT Kemenkes, “Donor darah tidak hanya memberikan manfaat bagi penerima, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup pendonor.”
Dengan begitu banyak manfaat yang ditawarkan, baik dari segi fisik maupun mental, kini saatnya menjadikan donor darah sebagai bagian dari gaya hidup sehat dan peduli sesama.