Engine Mounting: Fungsi, Jenis, dan Tanda Kerusakannya yang Perlu Diketahui
Pelajari tentang engine mounting: fungsi, jenis, dan tanda kerusakannya untuk kenyamanan berkendara.

Ketika membicarakan kenyamanan berkendara, banyak orang langsung terpikir soal suspensi empuk atau kabin yang senyap. Namun, ada satu komponen kecil yang jarang disadari keberadaannya tetapi punya peran besar: engine mounting. Komponen ini bukan hanya menopang mesin, tetapi juga meredam getaran agar tidak menyebar ke seluruh bodi kendaraan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap apa itu engine mounting, fungsi, jenis-jenisnya, tanda kerusakan, penyebab umum, serta cara perawatan agar tidak cepat rusak. Dengan memahami komponen ini, Anda bisa menjaga kenyamanan dan keamanan berkendara tetap optimal.
Apa Itu Engine Mounting dan Apa Fungsinya?
Engine mounting adalah dudukan mesin yang menghubungkan mesin dengan rangka kendaraan. Komponen ini berfungsi untuk menopang mesin sekaligus menyerap getaran yang dihasilkan mesin saat bekerja, sehingga tidak menyebar ke kabin mobil.
Tanpa engine mounting yang baik, getaran dari mesin akan terasa langsung oleh pengemudi dan penumpang. Selain itu, engine mounting juga menjaga posisi mesin tetap stabil meskipun kendaraan bermanuver di jalan tidak rata atau saat akselerasi tinggi.
Jenis-Jenis Engine Mounting Berdasarkan Teknologinya
1. Engine Mounting Tipe Modern
Jenis ini menggunakan teknologi hidrolik atau sistem aktif yang mampu meredam getaran secara otomatis. Biasanya digunakan pada mobil modern atau premium karena lebih efektif dalam meredam getaran, meski harga dan perawatannya lebih mahal.
2. Engine Mounting Tipe Konvensional
Dibuat dari campuran karet dan plat logam tanpa cairan atau sensor. Engine mounting konvensional umum ditemukan pada mobil lama atau kelas entry-level. Meski tidak secanggih tipe modern, fungsinya cukup mumpuni dan lebih ekonomis.
Tanda Engine Mounting Rusak yang Harus Diwaspadai
1. Getaran Mobil Terasa Kuat
Jika mobil terasa bergetar hebat saat diam atau stasioner, bisa jadi engine mounting sudah tidak mampu menyerap getaran mesin dengan baik.
2. Muncul Bunyi Aneh dari Ruang Mesin
Suara “klotok-klotok” atau dentuman saat mesin menyala atau saat melewati jalan rusak menandakan ada celah atau kerusakan pada engine mounting.
3. Posisi Mesin Tidak Simetris
Engine mounting rusak bisa membuat posisi mesin miring. Ini berpotensi merusak selang, kabel, atau komponen lain yang bergantung pada kestabilan posisi mesin.
Penyebab Engine Mounting Cepat Rusak dan Cara Mengatasinya
1. Getaran Mesin yang Terlalu Kuat
Mobil dengan mesin bertenaga besar atau yang sering digunakan di medan ekstrem membutuhkan engine mounting dengan spesifikasi yang sesuai.
Solusi: Pastikan menggunakan engine mounting yang direkomendasikan untuk jenis kendaraan Anda.
2. Kerusakan Akibat Benturan
Menghantam lubang besar atau kecelakaan bisa menyebabkan engine mounting retak atau pecah.
Solusi: Hindari jalan berlubang dan lakukan pemeriksaan menyeluruh setelah benturan.
3. Kurangnya Perawatan Berkala
Banyak pemilik mobil lupa memeriksa kondisi engine mounting karena lokasinya tersembunyi.
Solusi: Sertakan pemeriksaan engine mounting saat servis rutin. Ganti jika terlihat getas, retak, atau aus.
4. Beban Kendaraan Melebihi Kapasitas
Membawa beban berlebih membuat mesin bekerja lebih keras dan meningkatkan getaran yang harus diserap engine mounting.
Solusi: Hindari membawa muatan melebihi kapasitas maksimum kendaraan.