Top 5+ Dampak Buruk pada Mental Anak yang Sering Dibentak Orangtua

membentak anak, dibentak orangtua, dibentak orang tua, anak dibentak orang tua, penyebab anak dibentak, bahaya anak dibentak, dimarahi orangtua, bentak anak, 5 Dampak Buruk pada Mental Anak yang Sering Dibentak Orangtua, 1. Anak bisa trauma, 2. Punya kepercayaan diri yang rendah, 3. Mudah cemas, 4. Tidak bisa mengelola emosi, 5. Depresi jangka panjang

Sebagai orangtua, pernahkah membentak anak? Membesarkan anak memang penuh tantangan.

Terkadang emosi sebagai orangtua bisa memuncak karena tingkah laku buah hati yang memancing kesabaran.

"Orangtua membiarkan kekesalan terdengar dari suara kita karena kita ingin anak tahu bahwa kita frustrasi, dengan harapan hal itu akan memotivasi mereka," tutur profesor perkembangan manusia dan ilmu keluarga di University of Texas, Amerika Serikat, Elizabeth Gershoff, dikutip dari CNN, Minggu (27/7/2025).

hati, membentak anak, apalagi secara berulang, bisa berdampak buruk pada kesehatan mental mereka.

Banyak orangtua mengira membentak adalah bentuk disiplin yang mampu melatih mental buah hati.

Padahal, dalam kondisi tertentu, suara keras dan nada marah justru bisa melukai hati anak dan mengganggu tumbuh kembangnya.

Berikut ini beberapa dampak negatif membentak anak yang sebaiknya dipahami.

Dampak negatif anak dibentak orangtua

1. Anak bisa trauma

membentak anak, dibentak orangtua, dibentak orang tua, anak dibentak orang tua, penyebab anak dibentak, bahaya anak dibentak, dimarahi orangtua, bentak anak, 5 Dampak Buruk pada Mental Anak yang Sering Dibentak Orangtua, 1. Anak bisa trauma, 2. Punya kepercayaan diri yang rendah, 3. Mudah cemas, 4. Tidak bisa mengelola emosi, 5. Depresi jangka panjang

Membentak anak akan membuat mereka trauma dan tidak percaya diri. Simak beberapa dampak buruk dari orangtua yang membentak anak menurut psikolog.

Menurut psikolog Samanta Elsener, membentak anak bisa mengganggu sistem saraf otak dan memicu trauma.

"Neurons atau neurotransmitter di otak anak bisa jadi terganggu dan berakibat membuat anak jadi trauma sehingga perkembangan mental anak bisa jadi terganggu,” tutur Samanta, dilaporkan oleh, Senin (18/3/2024).

Adapun otak manusia lebih cepat memroses informasi negatif.

Ketika orangtua berteriak, sel otak anak yang bertanggung jawab atas emosi dan bahasa bisa terganggu, dilansir dari Healthline

Sebuah penelitian juga menunjukkan perbedaan struktur otak pada anak yang sering menerima kekerasan verbal dibanding anak-anak lain.

Hal ini berarti trauma akibat bentakan bukan cuma emosional, tapi juga bisa memengaruhi otak mereka.

2. Punya kepercayaan diri yang rendah

membentak anak, dibentak orangtua, dibentak orang tua, anak dibentak orang tua, penyebab anak dibentak, bahaya anak dibentak, dimarahi orangtua, bentak anak, 5 Dampak Buruk pada Mental Anak yang Sering Dibentak Orangtua, 1. Anak bisa trauma, 2. Punya kepercayaan diri yang rendah, 3. Mudah cemas, 4. Tidak bisa mengelola emosi, 5. Depresi jangka panjang

Membentak anak akan membuat mereka trauma dan tidak percaya diri. Simak beberapa dampak buruk dari orangtua yang membentak anak menurut psikolog.

Bentakan membuat anak merasa tidak dihargai.

"Anak menjadi kurang percaya diri dan mudah cemas," kata Samanta. 

Adapun studi tahun 2013 yang diterbitkan di Journal of Child Development menunjukkan, anak-anak yang dibentak secara terus-menerus oleh orangtua mereka berpotensi mengalami masalah perilaku, antara lain kepercayaan diri yang rendah dan depresi, dikutip dari CNBC

Saat anak dibentak, dia bisa merasa tidak mampu. Anak-anak yang dibesarkan dengan bentakan akan lebih sering mempertanyakan nilai dirinya sendiri.

"Berteriak adalah salah satu cara tercepat untuk membuat seseorang merasa tidak berharga," ucap Instruktur Psikiatri di Harvard Medical School, Joseph Shrand, dilansir dari Parents

Jika terus dibiarkan, perasaan ini bisa merusak mental anak seiring waktu.

3. Mudah cemas

membentak anak, dibentak orangtua, dibentak orang tua, anak dibentak orang tua, penyebab anak dibentak, bahaya anak dibentak, dimarahi orangtua, bentak anak, 5 Dampak Buruk pada Mental Anak yang Sering Dibentak Orangtua, 1. Anak bisa trauma, 2. Punya kepercayaan diri yang rendah, 3. Mudah cemas, 4. Tidak bisa mengelola emosi, 5. Depresi jangka panjang

Membentak anak akan membuat mereka trauma dan tidak percaya diri. Simak beberapa dampak buruk dari orangtua yang membentak anak menurut psikolog.

Anak yang dibesarkan dengan bentakan orangtua lebih mudah merasa cemas. Mereka merasa selalu dalam situasi terancam, bahkan ketika sedang tidak melakukan kesalahan.

Tak hanya itu, anak yang sering dimarahi dan dibentak akan tumbuh dengan kecemasan dan rentan mengalami depresi.

Rasa takut yang muncul setiap kali dibentak membuat anak selalu waspada dan sulit merasa aman, bahkan di rumah sendiri.

Hal senada juga diutarakan psikolog klinis, Jazmine McCoy. Menurutnya, membentak anak bukanlah cara yang efektif untuk membenarkan perilaku anak yang negatif dan mengganggu. 

Sebaliknya, membentak malah bisa memicu respons stres di otak mereka yang mengarah pada meningkatnya kecemasan. Hal ini bisa mengganggu kemampuan mereka untuk belajar dan berkembang. 

"Kita hanya perlu mengingat bahwa ketika kita berteriak, anak-anak kita sebenarnya tidak sedang belajar. Karena mereka stres, dan kita tidak belajar ketika kita stres," tutur McCoy.

4. Tidak bisa mengelola emosi

membentak anak, dibentak orangtua, dibentak orang tua, anak dibentak orang tua, penyebab anak dibentak, bahaya anak dibentak, dimarahi orangtua, bentak anak, 5 Dampak Buruk pada Mental Anak yang Sering Dibentak Orangtua, 1. Anak bisa trauma, 2. Punya kepercayaan diri yang rendah, 3. Mudah cemas, 4. Tidak bisa mengelola emosi, 5. Depresi jangka panjang

Membentak anak akan membuat mereka trauma dan tidak percaya diri. Simak beberapa dampak buruk dari orangtua yang membentak anak menurut psikolog.

Anak yang dibentak orangtua juga dinilai kurang bisa dalam mengelola emosi mereka. 

"Anak jadi mudah marah, kurang cakap dalam meregulasi emosi," kata Samanta.

Untuk diketahui, anak adalah peniru ulung. Jika orangtua membiasakan marah dan membentak, anak akan meniru pola itu dalam kehidupan sosialnya.

Membentak anak bisa membuat perilaku mereka malah memburuk, alih-alih membaik.

Anak mungkin jadi lebih agresif, pemarah, dan sulit diajak kerja sama. Bukannya menjadi disiplin, mereka justru mencontoh reaksi emosional yang tidak sehat dari orangtuanya.

Selain itu, terkadang anak belum memahami maksud dari bentakan yang dilontarkan orangtua. 

"Satu-satunya penjelasan yang akan diberikan kepada anak adalah bahwa ini adalah kesalahan mereka, dan mereka adalah anak yang ‘nakal’. Namun, kenyataannya, sebagian besar anak bahkan tidak sampai pada titik itu, dan yang mereka tahu hanyalah bahwa orangtua mereka, dan dunia ini, tidak dapat diprediksi," jelas pekerja sosial klinis dan penulis, Carla Naumburg.

5. Depresi jangka panjang

membentak anak, dibentak orangtua, dibentak orang tua, anak dibentak orang tua, penyebab anak dibentak, bahaya anak dibentak, dimarahi orangtua, bentak anak, 5 Dampak Buruk pada Mental Anak yang Sering Dibentak Orangtua, 1. Anak bisa trauma, 2. Punya kepercayaan diri yang rendah, 3. Mudah cemas, 4. Tidak bisa mengelola emosi, 5. Depresi jangka panjang

Membentak anak akan membuat mereka trauma dan tidak percaya diri. Simak beberapa dampak buruk dari orangtua yang membentak anak menurut psikolog.

Efek membentak anak tidak berhenti pada masa kecil. Jika dilakukan terus-menerus, anak bisa mengalami depresi saat remaja hingga dewasa.

Kekerasan verbal dari orangtua memiliki hubungan langsung dengan meningkatnya risiko depresi dan kecemasan pada anak usia 13 tahun.

Masalah ini bisa berujung pada tindakan membahayakan, seperti penggunaan narkoba atau perilaku seksual berisiko.

Sayangnya, banyak orangtua tidak sadar bahwa semua ini bisa berawal dari kebiasaan membentak.

Dengan demikian, membentak bukan cara paling efektif untuk mendidik anak, apalagi disertai dengan kata-kata yang merendahkan, misalnya, "Kamu lelet banget!" atau "Kamu bodoh!".

Sebaliknya, kebiasaan ini bisa meninggalkan luka mendalam di hati dan otak anak.

Jika kamu ingin membesarkan anak yang sehat secara emosional, mulailah dengan komunikasi yang tenang.