Cara PLN IP Atasi Tantangan Keberlanjutan Sumber Energi di PLTA Wonogiri

PLTA Wonogiri.
PLTA Wonogiri.

 Waduk Gajah Mungkur yang menjadi sumber energi dan irigasi utama di wilayah selatan Jawa Tengah, menghadapi tekanan serius. Sedimentasi yang mencapai 3,2 juta meter kubik per tahun, limpasan sampah rumah tangga hingga 70 ton,

Karenanya, PT PLN Indonesia Power (PLN IP), Sub Unit PLTA Wonogiri meluncurkan program inovasi sosial ‘Gajah Mungkur’ yang juga menangani prevalensi stunting yang menyentuh 11 persen balita di wilayah sekitar. Inovasi ini merupakan gerakan kolaboratif, yang mengintegrasikan pengelolaan sampah, konservasi ekosistem, dan pemberdayaan masyarakat sekitar Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri, Jateng.

"Program ini menjadi jawaban atas tantangan multidimensi yang selama ini membayangi kawasan strategis tersebut," kata Direktur Utama PLN Indonesia Power Bernadus Sudarmanta, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, 5 September 2025.

Menurut Bernadus, program ini dirancang sebagai strategi sosial-lingkungan berbasis ekonomi sirkular, dengan pendekatan empat pilar. Yakni pengelolaan sampah melalui budi daya maggot dan digitalisasi bank sampah; penguatan gizi anak lewat program PMT (pemberian makanan tambahan) dan TPA (Taman Pendidikan Anak) Tamasya; integrasi kelompok pemancing dengan UMKM pengolah ikan lokal; serta konservasi waduk melalui penanaman pohon dan restocking benih ikan.

"Kami tidak hanya membangkitkan listrik, kami membangkitkan kehidupan. Gajah Mungkur adalah wujud nyata dari strategi keberlanjutan PLN Indonesia Power yang mengedepankan inovasi sosial sebagai bagian dari transformasi energi," sebutnya.

Waduk Gajah Mungkur

Waduk Gajah Mungkur

Bernadus melanjutkan Kelompok Wanita Tani (KWT) Lestari di Desa Pokoh Kidul telah memproduksi ribuan gram telur maggot sekaligus memanen sayuran organik bernilai ekonomi. Lalu, Bank Sampah Manjung Berkah, yang kini menaungi 10 bank sampah desa, aktif mengelola limbah anorganik dan menghadirkan manfaat ekonomi langsung bagi ratusan warga.

Sementara itu, UMKM pengolah ikan lokal mampu meningkatkan kapasitas produksi serta memperluas pasar berkat fasilitasi, pendampingan, dan penguatan usaha dari PLTA Wonogiri. "Peningkatan ini tidak hanya memperkuat rantai pasok pangan, tetapi juga membuka sumber penghidupan baru yang lebih berkelanjutan bagi masyarakat sekitar waduk," ujarnya.

Program ini juga menyentuh ranah pendidikan dan kesehatan anak. Produk pertanian dan peternakan dari KWT Lestari disalurkan untuk mendukung program PMT di posyandu.

Selain itu, sebanyak 29 anak di TPA Permata Hati mendapat intervensi gizi, pemeriksaan kesehatan rutin, serta dukungan alat edukatif sebagai bagian dari upaya menekan prevalensi stunting di wilayah Wonogiri.

"Gajah Mungkur adalah model pembangunan berkelanjutan yang menggabungkan kekuatan lima unsur pentaheliks yakni akademisi, pemerintah, masyarakat, media, dan korporasi. Dengan roadmap lima tahun yang mencakup edukasi, penguatan kelembagaan, diversifikasi usaha, hingga replikasi program, PLN Indonesia Power menegaskan bahwa keberlanjutan adalah bagian dari DNA perusahaan," sebut Bernadus. (Ant)