Literasi Perdagangan Energi Jadi Kunci Perkuat Pasar Berjangka RI

James Brodie, Head of Learning and Development ONYX Capital Group, London, Inggris.
James Brodie, Head of Learning and Development ONYX Capital Group, London, Inggris.

Fluktuasi harga minyak dunia tidak hanya berdampak pada sektor energi, tetapi juga memengaruhi stabilitas ekonomi global.

Dalam konteks tersebut, literasi perdagangan energi dianggap penting untuk memperkuat pemahaman pelaku pasar di Indonesia sekaligus mendukung perkembangan industri berjangka nasional.

Terkait ini, PT Bursa Berjangka Jakarta (Jakarta Futures Exchange/JFX) bersama PT Kliring Berjangka Jakarta (PT KBI) menggelar Seminar Mini Brent Crude Oil Futures di Hotel Orchardz Industri, Jakarta. 

Kegiatan tersebut mengusung tema “Fueling Profits: Mastering Brent Crude Oil Trading” dan menghadirkan James Brodie, Head of Learning and Development ONYX Capital Group, London, sebagai pembicara utama. 

Direktur Utama JFX, Yazid Kanca Surya, menyampaikan, lewat seminar tersebut, pihaknya ingin memberikan pemahaman komprehensif mengenai peluang dan strategi pemanfaatan produk Brent Crude Oil Futures, sekaligus membuka akses lebih luas bagi pelaku pasar domestik terhadap instrumen global yang likuid.

"Literasi yang kuat mengenai dinamika pasar derivatif minyak mentah global, khususnya Brent Crude Oil, menjadi pilihan penting bagi pelaku usaha untuk dapat berpartisipasi," kata Direktur Utama PT KBI, Budi Susanto, seperti dikutip dari siaran pers, Selasa, 2 September 2025.

Lebih lanjut, Kepala Bappebti, Tirta Karma Senjaya, juga memberikan apresiasi. “Literasi yang baik adalah fondasi bagi pasar yang sehat dan inklusif," ujarnya.

Menurut dia, langkah proaktif JFX dan KBI ini sejalan dengan visi Bappebti untuk menciptakan ekosistem perdagangan berjangka yang maju, berintegritas, dan dapat diandalkan oleh seluruh pelaku usaha.

Melalui kegiatan ini, JFX dan KBI menekankan pentingnya edukasi mengenai perdagangan berjangka energi, termasuk Brent Crude Oil Futures, dalam meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dan pelaku industri. Upaya tersebut diharapkan dapat memperkuat peran Indonesia di pasar komoditas internasional serta menciptakan pasar berjangka yang transparan dan berdaya saing.