Peringatan Maulid Nabi di Pamekasan: Balon dan Jajanan Sebagai Sarana Edukasi Cinta Nabi

Jawa Timur, Pamekasan, maulid nabi, Maulid Nabi Muhammad SAW, Peringatan Maulid Nabi, Peringatan Maulid Nabi di Pamekasan: Balon dan Jajanan Sebagai Sarana Edukasi Cinta Nabi, Motivasi dan Edukasi untuk Anak-anak, Membangun Kedekatan dengan Nabi melalui Selawat, Tanggapan Positif terhadap Tradisi Maulid, Tradisi yang Telah Berlangsung 15 Tahun

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar di Masjid Darul Hikmah, Desa Larangan Badung, Kecamatan Palengaan, Pamekasan, Jawa Timur, pada Kamis malam (4/9/2025), penuh dengan kegembiraan dan khusyuk. 

Warga dari berbagai usia berkumpul dengan semangat, mengenakan busana muslim, untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad dengan berbagai cara. 

Balon-balon berwarna-warni bergelantungan di sepanjang teras masjid, sementara jajanan anak-anak dan peralatan mandi juga digantung sebagai bagian dari kemeriahan acara.

Motivasi dan Edukasi untuk Anak-anak

Dilansir Kompas.com (5/9/2025), menurut Kiai Atiqulah, pengurus Yayasan Darul Hikmah, meskipun acara ini sudah menjadi tradisi tahunan, penyediaan balon dan jajanan bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta anak-anak kepada Nabi Muhammad SAW sejak dini.

"Ini bukan tradisi baru, tetapi kami memang menyiapkan balon untuk memotivasi anak-anak menumbuhkan rasa cinta Nabi Muhammad sejak dini," ungkapnya. 

Sebelum pembacaan salawat nabi dimulai, anak-anak diberikan kesempatan untuk berebut balon, jajanan, dan peralatan mandi yang digantungkan di sekitar masjid.

Sorak-sorai dan tawa anak-anak yang riang menambah keceriaan suasana malam itu.

Membangun Kedekatan dengan Nabi melalui Selawat

Meskipun acara ini penuh dengan kegembiraan dan hiburan, Kiai Atiqulah memastikan bahwa makna dari peringatan Maulid Nabi tetap terjaga. 

Setelah sesi permainan dengan balon dan jajanan, umat kembali berkonsentrasi dan membaca selawat bersama-sama untuk Nabi Muhammad SAW. 

"Kami tetap bisa membaca selawat dengan khusyuk untuk Nabi Muhammad," tuturnya, menunjukkan bahwa hiburan tidak mengurangi esensi dari acara tersebut.

Tanggapan Positif terhadap Tradisi Maulid

Kiai Atiqulah juga mengungkapkan bahwa ia telah menjelaskan kepada masyarakat mengenai niat baik di balik perayaan ini.

"Saya sudah menjelaskan kepada masyarakat sebelumnya. Khawatir ada yang mempersepsikan kami membuat tradisi baru yang menyimpang, hura-hura, hedonis, atau berlebihan," katanya. 

Ia menegaskan bahwa tujuan utama dari acara ini adalah untuk memotivasi anak-anak dan masyarakat dalam mencintai Nabi Muhammad.

Tradisi yang Telah Berlangsung 15 Tahun

Tradisi pemberian balon, jajanan, dan perlengkapan mandi saat Maulid Nabi ini sudah berlangsung sekitar 15 tahun di Masjid Darul Hikmah.

"Sejak adanya masjid ini sekitar 2010, kami mengemasnya dengan menyediakan mainan dan jajan untuk anak-anak," ujar Kiai Atiqulah.

Dengan cara ini, mereka berharap dapat membangun generasi yang cinta kepada Nabi Muhammad SAW dan menjaga semangat kebersamaan dalam peringatan Maulid Nabi.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul .

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.