Top 10+ Pekerjaan Paling Berbahaya di Dunia, Gaji Tinggi Nyawa Jadi Taruhan

Ilustrasi pilot, 1. Pekerja Tambang, 2. Pemadam Kebakaran, 3. Nelayan Laut Dalam, 4. Pekerja Konstruksi Gedung Tinggi, 5. Pekerja Listrik Tegangan Tinggi, 6. Pilot, 7. Sopir Truk, 8. Tentara Militer Tempur, 9. Polisi Unit Khusus/Anti-Teror, 10. Intelijen
Ilustrasi pilot

Bekerja merupakan bagian dari kehidupan manusia untuk bertahan hidup. Tidak semua pekerjaan menawarkan rasa aman, sejumlah pekerjaan memiliki risiko yang tinggi hingga mempertaruhkan nyawa. 

Secara umum, pekerjaan berbahaya memang menawarkan gaji di atas rata-rata, tetapi tidak selalu sebanding dengan risikonya. Namun, sebagian orang memilih pekerjaan berbahaya bukan semata-mata karena gaji, melainkan juga karena panggilan hati dan rasa pengabdian. 

Pasalnya, profesi berbahaya ini justru sangat vital dalam menopang kehidupan modern. Tanpa mereka dapat menyebabkan gangguan terhadap pasokan energi, pangan, hingga keamanan.

Berikut sepuluh pekerjaan paling berbahaya dan menawarkan gaji tinggi. Scroll ke bawah untuk informasi lengkapnya ya!

1. Pekerja Tambang

Pekerja tambang, baik batubara, emas, minyak, maupun gas, menghadapi risiko longsor, ledakan, hingga paparan gas beracun. Di Indonesia, gajinya rata-rata Rp8–15 juta per bulan, sedangkan di negara maju bisa jauh lebih tinggi. Meski kompensasi finansial menarik, nyawa yang dipertaruhkan membuat profesi ini tetap salah satu yang paling berbahaya.

2. Pemadam Kebakaran

Setiap kali sirene berbunyi, pemadam kebakaran harus berlari menuju api. Risiko terjebak di gedung runtuh, asap beracun, atau suhu ekstrem selalu membayangi. 

Gaji di Indonesia berkisar Rp4–8 juta per bulan, sedangkan di negara maju bisa mencapai Rp40–70 juta. Meski tidak sebanding dengan risikonya, pekerjaan ini identik dengan keberanian dan pengabdian.

3. Nelayan Laut Dalam

Nelayan laut dalam sering berhadapan dengan badai, ombak besar, serta jam kerja panjang di laut lepas. Tingkat kecelakaan dan kematian profesi ini sangat tinggi. 

Di Indonesia, penghasilan mereka sekitar Rp4–7 juta per bulan, sementara di negara maju bisa mencapai Rp600 juta hingga Rp1 miliar per tahun. Meski demikian, gaji nelayan laut dalam di beberapa negara berkembang masih minim dibandingkan bahaya yang dihadapi.

4. Pekerja Konstruksi Gedung Tinggi

Pekerja konstruksi yang membangun gedung pencakar langit atau jembatan selalu menghadapi risiko jatuh dari ketinggian dan kecelakaan alat berat. Di Indonesia, gaji mereka sekitar Rp5–10 juta per bulan, sementara di luar negeri bisa mencapai Rp50–100 juta. Meski vital untuk pembangunan, keselamatan pekerja sering kali masih kurang diperhatikan.

5. Pekerja Listrik Tegangan Tinggi

Profesi ini bergelut dengan risiko tersengat arus, ledakan trafo, atau jatuh saat memperbaiki jaringan. Gaji pekerja listrik tegangan tinggi di Indonesia berkisar Rp6–12 juta per bulan, sementara di luar negeri bisa Rp60–120 juta. Meski kurang mendapat sorotan, mereka adalah penopang utama kelistrikan modern.

6. Pilot

Pilot menghadapi risiko kecelakaan yang dipengaruhi dari udara, cuaca buruk, hingga kerusakan mesin. Penghasilan pilot di Indonesia bervariasi sekitar Rp20–40 juta per bulan.

Sedangkan di negara maju bisa mencapai Rp1–2 miliar per tahun. Kompensasi ini memang besar, tetapi tanggung jawab dan risikonya sama besar.

7. Sopir Truk

Sopir truk jarak jauh, terutama yang membawa logistik berbahaya, menghadapi risiko kecelakaan lalu lintas, kelelahan, serta tindak kriminal. Gajinya di Indonesia rata-rata Rp4–8 juta per bulan, sementara di negara maju bisa Rp50–100 juta. Pekerjaan ini penting untuk rantai pasok, namun kesehatan dan keselamatan sopir kerap terabaikan.

8. Tentara Militer Tempur

Tentara di garis depan harus berhadapan dengan peperangan, ranjau, hingga serangan mendadak. Di Indonesia, gaji tentara berkisar Rp4–15 juta per bulan tergantung pangkat dan tunjangan, sedangkan di negara maju bisa mencapai Rp60–120 juta. Meski fasilitas cukup memadai, profesi ini lebih didorong oleh pengabdian dan patriotisme ketimbang gaji.

9. Polisi Unit Khusus/Anti-Teror

Polisi yang tergabung dalam unit khusus kerap menghadapi baku tembak, ancaman kriminal bersenjata, hingga serangan teroris. Gaji polisi di Indonesia berkisar Rp5–12 juta per bulan, sedangkan di negara maju bisa Rp70–120 juta. Bahaya besar yang mengintai membuat profesi ini penuh tekanan, baik fisik maupun mental.

10. Intelijen

Profesi intelijen atau mungkin terdengar glamor di film, tetapi kenyataannya penuh risiko. Agen rahasia bisa ditugaskan di zona konflik, melakukan operasi penyamaran, hingga berhadapan dengan ancaman penangkapan atau eksekusi jika identitas terbongkar.

Gaji agen intelijen di Indonesia sulit dipublikasikan, namun di luar negeri seperti CIA atau MI6 bisa mencapai Rp1–2 miliar per tahun plus fasilitas rahasia. Selain bahaya fisik, stres psikologis adalah tantangan berat dalam pekerjaan ini.

Dari tambang hingga intelijen, dari laut dalam hingga medan perang, pekerjaan berbahaya adalah fondasi penting kehidupan manusia. Para pekerja mempertaruhkan keselamatan demi tugas, meski gaji yang diterima tidak selalu sebanding dengan risiko.

Apresiasi terhadap profesi ini semestinya tidak hanya berupa kompensasi finansial, tetapi juga perlindungan kerja, jaminan kesehatan, dan penghormatan dari masyarakat. Tanpa mereka, dunia tidak akan berjalan sebagaimana mestinya.