Alas Roban, Jalur Nostalgia Pemudik di Jawa Tengah

Alas Roban di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, telah mengalami berbagai perubahan signifikan sejak pertama kali dibangun sebagai bagian dari Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan oleh Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels sekitar 200 tahun lalu.
Pada era 1980-an hingga awal 2000-an, jalur ini dikenal memiliki medan yang menantang dengan tanjakan berkelok dan curam, yang sering menyebabkan kemacetan, terutama saat musim mudik.
Untuk mengatasi kepadatan lalu lintas, pada tahun 1990 hingga 2000-an, pemerintah membangun dua jalur baru di sisi utara dan selatan jalan lama.
Pembangunan ini melibatkan pembabatan sekitar 19 hektar area Alas Roban, sehingga mempercepat waktu tempuh kendaraan yang melintas dan membuka kawasan tersebut menjadi lebih ramai.
Saat ini, terdapat tiga jalur di Alas Roban yang dapat dilalui:
Jalur Alas Roban di Jawa Tengah.
Jalan Poncowati (jalur lama), Jalan Lingkar Selatan, dan Jalan Lingkar Utara.
Jalur-jalur ini dirancang untuk memisahkan arus lalu lintas, dengan jalur khusus untuk mobil pribadi serta jalur khusus untuk bus dan truk, guna meningkatkan kelancaran dan keselamatan berkendara.
Meskipun peran Alas Roban sebagai jalur utama mudik telah berkurang seiring pembangunan jalan tol dan jalur alternatif lainnya, jalur ini tetap menjadi pilihan bagi sebagian pemudik yang masih ingin merasakan nostalgia perjalanan menuju kampung halaman.
Pohon-pohon jati yang menjulang tinggi di sepanjang jalan menjadi saksi perjalanan para pemudik dari masa ke masa.