Malioboro Bau Pesing, Kuda Andong Akan Diberi "Popok"

— Dalam upaya menjaga kenyamanan wisatawan di kawasan Malioboro, Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo mewacanakan penggunaan popok khusus (pampers) untuk kuda andong.
Gagasan ini muncul setelah banyaknya keluhan dari pengunjung terkait bau pesing yang tercium di sejumlah titik sepanjang kawasan wisata ikonis tersebut, terutama saat libur Lebaran 2025.
Setelah melakukan peninjauan langsung, Hasto memastikan bahwa bau tak sedap itu bukan berasal dari manusia, melainkan dari tahi dan air kencing kuda penarik andong.
"Tadi langsung saya cek. Ternyata itu bukan kencingnya manusia, tapi kencingnya kuda," ungkap Hasto pada Rabu (10/4).
Selama ini, kuda andong memang telah dilengkapi wadah untuk menampung kotoran padat, tetapi belum tersedia sistem penampung untuk air kencing.
Hal ini menyebabkan air kencing kuda kerap tercecer di jalan dan menimbulkan bau yang mengganggu kenyamanan wisatawan.
Bikin inovasi popok untuk kuda
Menanggapi hal tersebut, Hasto telah menginstruksikan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kawasan Cagar Budaya Yogyakarta serta dinas terkait untuk menindaklanjuti permasalahan ini. Salah satu solusi yang sedang dipertimbangkan adalah inovasi popok untuk kuda.
"Saya sudah bilang sama dinas, sama UPT Malioboro, ini 'pampers'-nya kuda harus diperbaiki. Saya mikirkan bagaimana 'pampers' kuda andong di Malioboro, ini penting ternyata," katanya.
Ilustrasi Jalan Malioboro Yogyakarta.
Selain menyoroti perlunya perbaikan sarana penampungan limbah hewan, Wali Kota juga mengusulkan pendataan ulang jumlah kuda jantan dan betina yang beroperasi.
Menurutnya, kuda betina cenderung lebih mudah dikendalikan dalam hal buang air dibandingkan kuda jantan.
Meski demikian, Hasto menegaskan bahwa Pemerintah Kota Yogyakarta tidak berniat melarang operasional andong yang menjadi ikon transportasi tradisional kota ini. Namun, penanganan limbah hewan dinilai krusial agar Malioboro tetap nyaman dan ramah lingkungan.
"Belum ketemu teknologinya, tapi kalau ada pampers kuda ya bagus juga," ujarnya.
Sementara itu, Kepala UPT Kawasan Cagar Budaya Yogyakarta, Ekwanto, menyatakan bahwa pihaknya telah rutin melakukan penyemprotan air dan parfum di sejumlah titik sepanjang Jalan Malioboro.
Dengan adanya wacana ini, diharapkan kawasan Malioboro tetap menjadi destinasi wisata unggulan yang bersih, nyaman, dan menarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.