Bus Trans Metro Dewata Bali Kembali Beroperasi 20 April 2025, Tarif mulai Rp 4.000

Bus Trans Metro Dewata dijadwalkan beroperasi kembali pada Minggu (20/4/2025) dengan tarif mulai Rp 4.000, setelah sebelumnya sempat berhenti melayani penumpang sejak awal tahun 2025.
Kepala Bidang Angkutan Jalan Dinas Perhubungan Bali, Nyoman Sunarya menyampaikan, bus berwarna merah ini nantinya akan mudah ditemui di halte-halte dengan durasi waktu tunggu antar-bus sekitar 16 menit.
“Headway-nya berubah karena busnya berkurang menjadi sekarang 15-16 menit, tapi rutenya tetap yang kita pakai yang ada kemarin enam koridor," kata Sunarya, dikutip dari Antara, Jumat (18/4/2025).
Jam operasional bus dimulai pukul 04.30 Wita sebagai keberangkatan pertama, sampai 19.00 Wita sebagai keberangkatan terakhir. Jadwal tiap koridor berbeda-beda.
Pantau pergerakan bus lewat aplikasi
Penumpang Bus Trans Metro Dewata.
Sunarya juga mengimbau pelaku perjalanan untuk memantau pergerakan bus Trans Metro Dewata lewat aplikasi di ponsel mereka.
Aplikasi tersebut adalah Mitra Darat yang telah digunakan sejak awal keberadaan bus Trans Metro Dewata.
Ada pula aplikasi Trans Metro Dewata yang lebih spesifik dipantau Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pemerintah Kota Denpasar, Pemerintah Kabupaten Badung, Gianyar, dan Tabanan (Sarbagita).
"Mungkin (aplikasi Trans Metro Dewata) hanya namanya berbeda, sedangkan Mitra Darat seluruh Indonesia bisa dilacak seperti Banyumas, Solo, dan yang lain masuk, sekarang yang satu ini lebih melihat Trans Metro Dewata saja lebih spesifik Bali," jelas Sunarya.
Target keterisian minimal 70 persen
Penumpang Bus Trans Metro Dewata.
Sunarya juga menargetkan tingkat keterisian bus Trans Metro Dewata minimal 70 persen saat beroperasi kembali nantinya. Dengan keterisian tersebut, lanjutnya, bus ini bisa terus beroperasi.
"Kalau keterisian sesuai standar itu 70 persen dari kursi, itu sudah bagus," tuturnya.
Adapun bus Trans Metro Dewata berkapasitas 35 orang dengan 22 kursi. Dengan demikian, setiap bus tersebut beroperasi, ditargetkan rata-rata terisi 24 penumpang.
"Cuma di tempo tertentu mungkin ada yang lebih, ada juga yang kurang, tapi kemarin kita pakai yang terakhir rata-rata 40 persen sehingga ini perlu ditingkatkan bersama untuk mengejar angka 70 persen itu," kata Sunarya.
Guna mendorong keterisian bus, Dinas Perhubungan Bali pun mendorong Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Provinsi Bali, khususnya yang bekerja di kantor, untuk naik bus ini setidaknya sekali dalam sepekan