Perbedaan Ban Tubeless dan Self-Sealing, Mana Lebih Unggul?

Menurut Product Marketing Manager Michelin Indonesia, Mochammad Fachrul Rozi, ban self-sealing merupakan pengembangan dari ban tubeless yang memiliki teknologi tambahan berupa lapisan gel penambal otomatis di bagian dalam ban.
“Ban self-sealing memiliki lapisan sealant atau semacam gel khusus di inner liner. Ketika ban tertusuk paku, gel tersebut otomatis menutup lubang sehingga tekanan angin tetap stabil dan pengemudi bisa tetap melaju,” kata Rozi kepada Kompas.com, Jumat (16/5/2025).
Rozi menjelaskan, meski ban tubeless juga tidak langsung kehilangan tekanan udara saat tertusuk benda tajam, namun tetap membutuhkan tambalan manual di bengkel.
“Self-sealing ideal untuk pengguna harian yang sering melewati jalanan rawan paku atau lokasi terpencil. Ban ini memberikan ketenangan ekstra karena kita tidak perlu langsung menepi saat ban tertusuk,” ucapnya.
Namun demikian, Rozi mengingatkan bahwa teknologi self-sealing hanya efektif untuk tusukan dengan diameter kecil, seperti paku atau sekrup. Bila lubang terlalu besar atau robek, ban tetap perlu ditambal secara manual, bahkan diganti jika kerusakannya parah.
“Pada akhirnya, pilihan kembali ke kebutuhan konsumen. Kalau lebih sering berkendara di kota dan selalu dekat bengkel, ban tubeless sudah cukup. Tapi kalau ingin perlindungan ekstra dan mobilitas tinggi, self-sealing adalah opsi yang tepat,” ujar Rozi.