Hindari 5 Negara Ini, Kemenlu Imbau WNI Tunda Perjalanan ke Timur Tengah

Kemenlu, Iran, Judha Nugraha, Kemenlu Minta WNI Cek Jadwal Penerbangan, Rencana Evakuasi WNI di Iran Disiapkan, WNI Diminta Tingkatkan Kewaspadaan, Hindari 5 Negara Ini, Kemenlu Imbau WNI Tunda Perjalanan ke Timur Tengah

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI) mengimbau warga negara Indonesia (WNI) agar menunda perjalanan ke lima negara di kawasan Timur Tengah yang terdampak konflik antara Iran dan Israel.

Lima negara tersebut adalah Iran, Israel, Suriah, Lebanon, dan Yaman.

“Bagi WNI yang memiliki rencana perjalanan ke Iran, Israel, Suriah, Lebanon, dan Yaman, kami menyarankan agar dapat menunda perjalanannya,” ujar Direktur Perlindungan WNI Kemenlu RI, Judha Nugraha, dalam konferensi pers virtual, Rabu (18/6/2025).

Ia menambahkan, wilayah tersebut sudah ditetapkan dalam status siaga oleh perwakilan Indonesia di masing-masing negara karena eskalasi situasi yang mengkhawatirkan.

Kemenlu Minta WNI Cek Jadwal Penerbangan

Selain menunda perjalanan ke lima negara itu, Kemenlu juga mengimbau agar WNI yang memiliki rencana transit atau penerbangan melalui wilayah udara Timur Tengah terus memantau informasi terbaru dari maskapai penerbangan. 

Hal ini penting dilakukan untuk mengantisipasi gangguan akibat penutupan wilayah udara di zona konflik.

Judha mengungkapkan bahwa terdapat 194 warga negara Indonesia (WNI) yang saat ini masih berada di wilayah Israel.

Data tersebut diperoleh dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Amman, Jordania, di tengah situasi konflik yang memanas antara Iran dan Israel.

"Tercatat oleh KBRI Amman terdapat 194 warga negara Indonesia yang berada di Israel," ujar Judha dalam konferensi pers, Rabu (18/6/2025).

Ratusan WNI tersebut diketahui merupakan peserta magang pendidikan yang berada di Kota Arafat, bagian selatan Israel.

Selain di Israel, Kemenlu RI juga mencatat sebanyak 386 WNI yang saat ini berada di Iran, dengan mayoritas dari mereka merupakan mahasiswa dan pelajar.

"Mayoritas berada di kota Qom," jelas Judha.

Meski berada di wilayah yang terdampak konflik, Kemenlu memastikan tidak ada WNI di kedua negara tersebut yang menjadi korban langsung dari aksi saling serang yang terjadi antara Israel dan Iran.

Rencana Evakuasi WNI di Iran Disiapkan

Judha juga menyampaikan bahwa pemerintah sedang menyiapkan rencana evakuasi untuk 386 WNI yang berada di Iran, apabila kondisi keamanan memburuk.

“Memang statusnya Siaga II saat ini, namun kami selalu mengimbau agar para WNI selalu waspada dan selalu memonitor situasi yang ada, dan at any time jika terjadi eskalasi, kita dapat tingkatkan menjadi Siaga I dan kemudian akan melaksanakan proses evakuasi,” jelas Judha.

Koordinasi evakuasi telah dilakukan dengan kementerian dan lembaga terkait untuk memastikan proses berjalan lancar apabila diperlukan.

WNI Diminta Tingkatkan Kewaspadaan

 Judha kembali menekankan pentingnya kewaspadaan bagi seluruh WNI yang masih berada di negara-negara terdampak konflik.

“Kami kembali menyampaikan imbauan kepada seluruh WNI yang ada di Iran maupun yang ada di Israel untuk selalu meningkatkan kewaspadaan, selalu memonitor situasi yang ada dari media-media resmi pemerintah dan juga KBRI,” katanya.

Sebagaimana diketahui, ketegangan meningkat setelah Israel melakukan serangan ke Iran pada Jumat (13/6/2025) yang menargetkan kawasan perumahan dan fasilitas nuklir. Iran membalas serangan tersebut keesokan harinya dengan menyerang fasilitas ekonomi Israel.

Situasi ini memicu kekhawatiran akan eskalasi besar di Timur Tengah, termasuk dampaknya terhadap keselamatan WNI di kawasan tersebut.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul dan Perang Iran-Israel, WNI Diminta Tunda Perjalanan ke 5 Negara Ini