Bumi makin Panas, Penduduk Dunia Hanya Punya 3 Tahun sebelum Kenaikan Suhu Melebihi 1,5 Derajat Celsius

Bumi makin Panas, Penduduk Dunia Hanya Punya 3 Tahun sebelum Kenaikan Suhu Melebihi 1,5 Derajat Celsius

ahli menyebut dunia hanya punya waktu tiga tahun lagi untuk membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat celsius dengan catatan emisi gas rumah kaca tetap berada pada tingkat saat ini. Demikian terungkap dalam studi yang dilakukan lebih dari 60 ilmuwan internasional yang dipublikasikan pada Kamis (19/6).

Para ilmuwan menemukan ‘anggaran karbon’, jumlah karbon dioksida yang masih dapat dikeluarkan umat manusia untuk menjaga pemanasan tidak melampaui 1,5 derajat, akan habis dalam kurang daripada tiga tahun. Batas 1,5 derajat ini merupakan target utama dalam Perjanjian Paris untuk menghindari dampak perubahan iklim yang paling katastrofis.

Menurut studi tahunan Indicators of Global Climate Change (IGCC) yang dipresentasikan di Konferensi Iklim PBB di Bonn, Jerman, anggaran karbon untuk membatasi pemanasan hingga 1,6 atau 1,7 derajat celsius juga bisa terlampaui dalam sembilan tahun jika tren emisi tidak berubah.

“Baik tingkat pemanasan maupun kecepatannya belum pernah terjadi sebelumnya. Emisi gas rumah kaca yang tetap tinggi secara terus-menerus berarti semakin banyak dari kita yang mengalami dampak iklim yang tidak aman,” ujar Piers Forster, penulis utama laporan tersebut.

Forster mengatakan kebijakan iklim dan laju aksi iklim masih belum sejalan dengan kebutuhan untuk mengatasi dampak yang terus berkembang.

Permukaan Laut Naik Lebih daripada 20 Cm

Menurut studi tersebut, permukaan laut meningkat sekitar 26 milimeter antara 2019 dan 2024. Hal itu berarti kenaikan jangka panjang permukaan laut kini telah lebih dari dua kali lipat ketimbang awal abad ke-20.

“Sejak 1900, rata-rata kenaikan permukaan laut global telah mencapai sekitar 228 mm,” kata Dr Aimee Slangen, pemimpin riset di NIOZ Royal Netherlands Institute for Sea Research.

Angka yang tampak kecil ini, menurutnya, memberikan dampak besar pada wilayah pesisir dataran rendah, membuat gelombang badai lebih merusak, dan menyebabkan lebih banyak erosi pesisir. Oleh karena itu, fenomena ini ancaman bagi manusia dan ekosistem pesisir.

Slangen juga menekankan bahwa hal yang paling mengkhawatirkan yakni kenaikan permukaan laut sebagai respons terhadap perubahan iklim terjadi secara lambat. Hal itu berarti kenaikan tambahan sudah tidak bisa dihindari dalam beberapa tahun dan dekade mendatang.

Studi ini dilakukan tim yang terdiri dari lebih dari 60 peneliti internasional dengan tujuan menyajikan temuan ilmiah terbaru tentang perubahan iklim dan dampaknya terhadap ekosistem manusia.(dwi)