Kenali Ciri-Ciri Shockbreaker Belakang Mobil Rusak: Panduan Lengkap

Ketahui ciri-ciri shockbreaker belakang mobil rusak dan cara merawatnya agar terhindar dari kerusakan parah. Panduan lengkap untuk Sahabat Otosia!

Kenali Ciri-Ciri Shockbreaker Belakang Mobil Rusak: Panduan Lengkap, Suara Berisik dari Arah Belakang: Tanda Awal Shockbreaker Bermasalah, Shockbreaker Mobil Bocor Oli? Waspadai Kerusakan Lebih Parah, Ban Terasa Bergoyang Saat Berkendara? Cek Kondisi Shockbreaker, Pantulan Mobil Tidak Normal: Gejala Umum Shockbreaker Aus, Hindari Jalan Berlubang Jika Ingin Shockbreaker Awet, Bersihkan Shockbreaker Secara Rutin untuk Cegah Karat dan Debu, Bahaya Membawa Muatan Berlebihan bagi Sistem Suspensi Mobil, Pentingnya Servis Berkala untuk Cek Kondisi Shockbreaker, Kapan Waktu yang Tepat untuk Ganti Shockbreaker Mobil?
Kenali Ciri-Ciri Shockbreaker Belakang Mobil Rusak: Panduan Lengkap (©otosia.com)

Shockbreaker mobil berperan penting dalam menjaga kenyamanan dan kestabilan saat berkendara, terutama saat melewati jalan berlubang atau tidak rata.

Sayangnya, banyak pemilik mobil yang belum memahami tanda ciri-ciri shockbreaker belakang mobil rusak, terutama pada bagian belakang kendaraan. Padahal, jika dibiarkan, kerusakan pada shockbreaker bisa berujung pada masalah yang lebih serius di sistem suspensi dan bahkan membahayakan keselamatan berkendara.

Mengenali ciri-ciri shockbreaker belakang mobil rusak serta memahami cara merawat shockbreaker agar tidak cepat rusak adalah langkah awal yang penting untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

Shockbreaker berfungsi meredam guncangan saat melewati jalan berlubang atau tidak rata. Mari simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Sebagai komponen yang sering terabaikan, penting untuk menyadari tanda-tanda ketika shockbreaker mulai bermasalah. Keausan pada shockbreaker tidak hanya memengaruhi kenyamanan berkendara, tetapi juga dapat membahayakan keselamatan pengemudi dan penumpang.

Oleh karena itu, mengetahui penyebab dan cara mendeteksi kerusakan pada shockbreaker sangat penting untuk menjaga performa kendaraan.

Suara Berisik dari Arah Belakang: Tanda Awal Shockbreaker Bermasalah

Saat shockbreaker mulai rusak, biasanya muncul suara berisik dari bagian belakang mobil, terutama saat melewati jalan rusak. Bunyi aneh saat berkendara adalah salah satu sinyal yang tidak boleh diabaikan, karena bisa mengindikasikan adanya kerusakan yang memerlukan penanganan segera.

Ini bisa disebabkan oleh bushing arm yang aus dan perlu segera dicek. Pada kendaraan motor biasanya terdengar suara gemuruh, terlebih saat melewati jalan tidak rata. Sedangkan untuk kendaraan mobil, saat terdengar suara bersih bisa terjadi karena kerusakan bushing arm.

Apalagi jika ditambah dengan laju mobil yang melenceng ke kiri atau ke kanan, maka sudah pasti penyebabnya berasal dari bagian tersebut.

Shockbreaker Mobil Bocor Oli? Waspadai Kerusakan Lebih Parah

Oli yang bocor pada area shockbreaker menandakan adanya kerusakan internal. Ciri-ciri shockbreaker belakang mobil rusak yang paling mudah diketahui saat shockbreaker belakang mobil rusak adalah ketika oli mengalami kebocoran. Shockbreaker tidak bisa berfungsi dengan baik jika tidak ada oli.

Kebocoran ini biasanya terjadi akibat pecahnya seal, yang membuat shockbreaker kehilangan kemampuan redam guncangan. Pada saat oli bocor, maka area sekitarnya akan berlumuran oli. Jika Anda mendapatkan oli yang berlumuran seperti ini, sudah pasti menjadi tanda bahwa shockbreaker mengalami kerusakan.

Kebocoran oli seperti ini juga bisa disebabkan karena seal penutupnya pecah, sehingga menyebabkan oli bisa keluar.

Ban Terasa Bergoyang Saat Berkendara? Cek Kondisi Shockbreaker

Jika ban belakang terasa goyang atau tidak stabil saat melewati jalan tidak rata, ini bisa menjadi ciri-ciri shockbreaker belakang mobil rusak.

Tanda shockbreaker mobil belakang yang rusak selanjutnya yaitu ketika ban terasa goyang. Shockbreaker yang berada di belakang kendaraan memiliki fungsi cukup penting sebagai kenyamanan saat berkendara.

Goyangan ini mengurangi kenyamanan dan berpotensi membahayakan. Bahkan ban juga tidak akan stabil saat melewati jalan yang tidak rata atau melewati polisi tidur.

Ban yang bergoyang seperti ini tidak hanya mengurangi kenyamanan Anda saat berkendara saja. Namun juga bisa saja membahayakan pengendara jika tidak segera diperbaiki.

Pantulan Mobil Tidak Normal: Gejala Umum Shockbreaker Aus

Shockbreaker yang aus tidak bisa meredam getaran dengan baik, sehingga mobil terasa memantul berlebihan. Tidak hanya terasa ban bergoyang saat melewati jalan tidak rata, Anda juga bisa merasakan pantulan yang tidak normal saat shockbreaker mobil rusak.

Pantulan yang tidak normal ini bisa membuat pengemudi kehilangan kendali secara tiba-tiba. Ini terjadi saat suspensi pada bagian depan atau belakang sudah tidak dapat memberikan pantulan yang sempurna karena shockbreaker yang rusak.

Pada saat mengalami hal ini, bisa saja pengendara akan merasa kaget dan hilang kontrol. Hal seperti inilah yang bisa membahayakan pengendara. Oleh karena itu, perawatan shockbreaker harus dilakukan secara berkala.

Hindari Jalan Berlubang Jika Ingin Shockbreaker Awet

Kebiasaan menerobos jalan rusak atau bergelombang bisa membuat shockbreaker bekerja ekstra keras.

Jalan yang bergelombang atau tidak rata seringkali kita temui saat perjalanan. Ketika melewati jalan yang rusak, komponen shockbreakerakan bekerja ekstra dan mengalami guncangan yang keras.

Hindari kondisi jalan seperti ini agar masa pakai komponen suspensi lebih panjang. Kondisi ini membuat shockbreaker lebih cepat rusak. Oleh karena itu, sebaiknya hindari melintasi jalan yang berlubang atau tidak rata.

Bersihkan Shockbreaker Secara Rutin untuk Cegah Karat dan Debu

Kotoran yang menempel di shockbreaker dapat mempercepat keausan. Meski komponen letak shockbreaker mobil tidak terlihat dari luar, tapi komponen ini juga mudah kotor.

Seiring lamanya penggunaan mobil, Anda mungkin tidak sadar kalau ada kotoran yang menempel di shockbreaker.

Membersihkannya secara berkala, meski tersembunyi, adalah cara efektif agar shockbreaker tetap bekerja maksimal.

Jadi pastikan memeriksa secara berkala dan membersihkannya supaya shockbreaker bisa awet lama dan nggak gampang rusak.

Bahaya Membawa Muatan Berlebihan bagi Sistem Suspensi Mobil

Shockbreaker memiliki batas kemampuan menahan beban. Tidak sedikit pengguna mobil yang mengangkut muatan terlalu banyak, baik itu penumpang orang atau barang bawaan. Terlalu sering membawa muatan berlebihan akan membuat komponen shockbreaker rentan rusak.

Membawa muatan melebihi kapasitas akan mempercepat kerusakan pada shockbreaker dan komponen suspensi lainnya. Demi menjaga kondisi shockbreaker, pastikan muatan di mobilmu tidak berlebihan ketika melakukan perjalanan.

Pentingnya Servis Berkala untuk Cek Kondisi Shockbreaker

Servis berkala di bengkel resmi memungkinkan pemeriksaan menyeluruh pada shockbreaker. Cara lainnya yang perlu dilakukan untuk merawat komponen shockbreaker adalah dengan melakukan servis rutin.

Bawa mobil Anda ke bengkel secara berkala untuk mendapat pemeriksaan di komponen shockbreaker.

Teknisi berpengalaman dapat mendeteksi kerusakan sejak dini dan memberikan solusi yang tepat.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Ganti Shockbreaker Mobil?

Umumnya, shockbreaker perlu diganti setelah menempuh 50.000–100.000 km atau sekitar lima tahun pemakaian. Shockbreaker mobil biasanya perlu diganti setelah menempuh jarak antara 50.000 hingga 100.000 kilometer atau setelah lima tahun pemakaian.

Namun, penggantian bisa lebih cepat tergantung beban dan kondisi jalan yang dilalui. Namun interval waktu penggantian shockbreaker bisa berbeda-beda pada tiap mobil, tergantung pada kondisi jalan yang sering dilalui serta beban kendaraan.

Jika mobil kerap digunakan di jalan yang rusak atau membawa muatan berat, penggantian shockbreaker bisa diperlukan lebih cepat. Dalam kondisi ini, bisa saja shockbreaker perlu diganti saat jarak tempuh mencapai 40.000 hingga 60.000 kilometer.