AS Waspadai Serangan Siber Balasan dari Iran, Dari Rumah Sakit Sampai Bendungan

AS Waspadai Serangan Siber Balasan dari Iran, Dari Rumah Sakit Sampai Bendungan

Pemerintah Amerika Serikat (AS) memperingatkan kemungkinan adanya serangan siber skala kecil dari Iran sebagai bentuk balasan atas serangan terhadap tiga fasilitas nuklir Teheran akhir pekan lalu (22/6).

Dalam buletin terorisme nasional yang dirilis Minggu (16/6), Departemen Keamanan Dalam Negeri AS (DHS) menyatakan belum ada ancaman langsung yang terdeteksi, namun tetap mewaspadai serangan digital, kekerasan fisik, dan kejahatan kebencian antisemit.

“Ancaman tersebut bisa datang dalam bentuk serangan siber,” kata Kristi Noem, Sekretaris Keamanan Dalam Negeri AS, seperti dikutip euronews.com (23/6).

Menurut laporan intelijen AS, operasi siber Iran tergolong sebagai ancaman besar bagi jaringan dan data negara.

Kelompok siber yang disponsori negara seringkali menyerang jaringan rentan milik pemerintah AS, fasilitas kesehatan, bahkan bendungan di New York.

FBI juga mencatat bahwa kelompok Iran pernah melancarkan 46 serangan DDoS (Distributed Denial of Service) terhadap bank-bank besar AS pada 2012, termasuk American Express dan Wells Fargo.

Kini, organisasi seperti Food and Ag-ISAC dan IT-ISAC sudah bersiap menghadapi kemungkinan serangan lanjutan.

Kelompok aktivis digital (hacktivists) seperti Mr. Hamza dan DieNet juga mulai bermunculan dan mengancam menyerang AS jika ikut campur konflik Iran-Israel.

Mereka mengklaim telah meretas sistem pelatihan dan cloud milik Angkatan Udara AS, serta menyasar perusahaan pertahanan seperti Boeing dan RTX.

Menurut firma siber Radware, kelompok seperti DieNet telah mengklaim 61 serangan ke 19 organisasi AS hanya dalam seminggu.

Serangan ini disebut bermuatan politis, sebagai bentuk balasan terhadap campur tangan militer AS. (*)