Tanda dan Waktu yang Tepat Jajan Kampas Rem

Sistem pengereman merupakan salah satu aspek paling krusial dalam keselamatan berkendara.
Salah satu komponen utamanya adalah kampas rem, yang bekerja mencengkeram cakram atau tromol untuk memperlambat laju kendaraan.
Seiring waktu pemakaian, kampas rem akan mengalami haus dan harus diganti agar tidak menimbulkan risiko saat berkendara.
Menurut Ujang, pemilik bengkel spesialis kaki-kaki Cempaka Per di Ciledug, Tangerang, ada tanda-tanda yang bisa dikenali lebih awal sebagai peringatan bahwa kampas rem sudah menipis atau rusak.
“Bisa dicek, kita injak rem sudah seberapa dalam. Kalau sudah dalam banget berarti kampas rem sudah tipis,” ucap Ujang saat ditemui Kompas.com di Tangerang, belum lama ini.
Ilustarsi kampas rem sudah haus dan masih baru.
Selain itu, kampas rem yang menipis juga bisa ditandai dengan bunyi decit yang berasal dari indikator logam pada kampas rem yang bergesekan dengan cakram.
Menurut Ujang, usia kampas rem umumnya bisa mencapai dua atau tiga tahun.
Namun, hal itu tergantung pada gaya berkendara pengemudi. “Kalau pemakaian normal dua sampai tiga tahun, tetapi tergantung mobil itu satu hari berjalan berapa kilometer. Kalau mobil tidak capek, bisa sampai bertahun-tahun kampas rem masih utuh,” kata dia.
“Tapi kalau pengemudinya banyak injak rem, juga akan terpengaruh dan bisa bikin boros. Jadi kembali lagi ke pemakaian,” lanjutnya.
Maka dari itu, sebaiknya pemilik kendaraan melakukan pengecekan rem secara berkala setiap 10.000 km, serta hindari kebiasaan menginjak rem secara tiba-tiba atau menahan pedal rem terlalu lama.