Rifat Sungkar: Penggunaan Lampu Bi-LED Harus Tepat Waktu dan Tempat

lampu Bi-LED, Rifat Sungkar, Lampu Bi-LED, modifikasi kendaraan, keselamatan berkendara, Rifat Sungkar: Penggunaan Lampu Bi-LED Harus Tepat Waktu dan Tempat

Modifikasi lampu kendaraan, terutama dengan mengganti ke jenis Bi-LED, kini menjadi tren yang makin umum di kalangan pecinta otomotif.

Alasannya sederhana; lampu Bi-LED dinilai lebih terang, modern, dan memberikan kesan mewah pada tampilan mobil.

Namun, di balik tren ini, terdapat kesalahan umum dalam penggunaannya yang justru bisa membahayakan pengendara lain.

Kerap kali, lampu Bi-LED digunakan di jalan raya, memberikan cahaya yang menyebar ke segala arah, termasuk ke pengendara dari lawan arah.

Alhasil, pengguna jalan lain tidak bisa melihat dengan jelas akibat paparan cahaya yang menyilaukan.

Melihat fenomena tersebut, Rifat Sungkar, pebalap nasional sekaligus Wakil Ketua Umum Bidang Mobilitas dan Komunitas IMI Pusat, mengatakan bahwa permasalahan sebenarnya bukan pada jenis lampunya, melainkan soal kapan dan di mana lampu itu digunakan.

“Inti masalahnya itu bukan masalah lampunya, bukan masalah bendanya, tapi masalah kapan makainya,” ucap Rifat kepada Kompas.com, Senin (14/7/2025).

Lampu Bi-LED awalnya bukan dibuat untuk kendaraan kota sehari-hari.

Menurut Rifat, lampu ini didesain untuk kendaraan off-road atau medan ekstrem seperti hutan dan jalanan luar kota yang minim pencahayaan.

Dalam kondisi itu, lampu Bi-LED menjadi alat bantu penting untuk menembus gelapnya medan, bahkan menjadi penentu keselamatan.

“Mobil-mobil yang pakai lampu Bi-LED, awalnya itu memang dikhususkan untuk mobil-mobil yang suka masuk ke dalam hutan-hutan, mobil off-road lah. Lalu ini pun juga terintegrasi dengan jalanan-jalanan luar kota yang penerangannya minim,” kata Rifat.

“Jadi ketika mereka melakukan hal itu di tempatnya, ya itu benar lokasinya, tidak ada siapa-siapa, memang butuh penerangan. Saya pun di mobil rally pakai lampu Bi-LED, tapi kan untuk rally malam, di tempat tertutup dengan kebutuhan saya harus melihat, punya pancaran cahaya yang bisa melihat jarak jauh,” lanjutnya.

lampu Bi-LED, Rifat Sungkar, Lampu Bi-LED, modifikasi kendaraan, keselamatan berkendara, Rifat Sungkar: Penggunaan Lampu Bi-LED Harus Tepat Waktu dan Tempat

Video viral modifikasi lampu belakang kelap-kelip milik Toyota Rush

Namun, ketika lampu sejenis digunakan di jalan umum yang sudah memiliki penerangan cukup, justru muncul masalah baru: efek silau, membahayakan pengguna jalan lain, dan menciptakan kesan intimidasi.

Rifat menggarisbawahi bahwa jalan raya bukanlah panggung hiburan atau tempat unjuk gaya.

Lampu-lampu mencolok, termasuk rotator atau lampu kelap-kelip warna-warni, sah-sah saja dipakai dalam konteks tertentu seperti car meet, acara modifikasi, atau saat parkir nongkrong.

“Ini bukan masalah lampu warna-warninya, tapi kapan memakainya. Karena jalan raya itu bukan panggung entertainment. Jalan raya punya aturan yang mengikat, sehingga semua orang mengerti akan bahasa komunikasi yang dilakukan,” kata Rifat.

Rifat melanjutkan, lampu-lampu yang digunakan di jalan raya juga telah diatur secara legal, baik soal kekuatan cahaya, warna, maupun fungsi.

Penggunaan lampu rotator, misalnya, hanya diperbolehkan untuk kendaraan resmi seperti ambulans, pemadam kebakaran, dan kendaraan pengawal.

Apabila digunakan sembarangan, maka bisa dianggap melanggar hukum.

Menurut Rifat, lampu jenis apapun dan warnanya tidak salah jika digunakan di tempat yang tepat.

Maka dari itu, pemilik kendaraan diminta untuk memahami konteks pemakaian lampu tersebut.

Jalanan umum bukan milik pribadi, melainkan ruang bersama yang mengharuskan seluruh pengguna jalan memiliki “bahasa yang sama”.

Tujuannya bukan cuma soal aturan, tapi demi keselamatan dan kenyamanan bersama. “Harapannya adalah kita juga harus memahami. Selama lampu tersebut di tempatnya, tidak apa-apa. Lagi car show, lagi nongkrong, nyalain lampunya tidak apa-apa. Tetapi begitu menginjak jalanan umum yang dipakai ramai-ramai, semua orang punya grade yang sama, itu yang perlu dipahamin,” kata Rifat.