Warga Marah Kawasan Perhutanan Sosial Gunung Cikuray Dibuka Jadi Jalur Off Road, Segera Lapor Polisi

Ketua Lembaga Pengelolaan Hutan Desa Berkah Tani di Desa Sukamurni Kecamatan Cilawu yang mengelola kawasan hutan Perhutanan Sosial di kawasan Gunung Cikuray, Sabtu (12/7/2025) merasa geram dan marah setelah lahan hutan dibawah pengelolaannya digunakan kegiatan off road tanpa ijin.
"Saat kita melakukan pengukuran lapangan di kawasan hutan yang kita kelola, ternyata digunakan kegiatan off road tanpa ijin," kata Hendra Anggara, Ketua Lembaga Pengelolaan Hutan Desa Berkah Tani Desa Sukamurni Kecamatan Cilawu dalam keterangannya, Sabtu (12/7).
Ia memaparkan, sebagai lembaga yang diberi mandat untuk mengelola kawasan hutan lewat skema Perhutanan Sosial oleh Kementerian Lingkungan Hidup, pihaknya merasa kecolongan, apalagi para pelaku off road menebas kawasan hutan dan membawa mobil masuk ke sungai kecil yang jadi sumber air warga di perkampungan hingga air sungai yang jernih menjadi kotor.
"Kita akan membuat laporan resmi ke polisi atas perusakan kawasan hutan yang dilakukan para peserta off road," jelas Hendra.
Luas kawasan hutan dibawah pengelolaan kelompoknya yang digunakan masih dihitung pihaknya. Namun, yang pasti para peserta off road telah membuka jalan sepanjang kurang lebih 1,5 kilometer dengan cara membabat hutan dan menyeberangi sungai. Lokasinya ada di koordinat -7.342146, 107.896246, blok Pasir Kiara Desa Sukamurni.
Akibat aktivitas off road di kawasan hutan Perhutanan Sosial tersebut, ada beberapa pelanggaran yang dilakukan diantaranya pembukaan lahan tanpa ijin, penebangan pohon tanpa ijin dan menyebabkan kerusakan berupa hilangnya tutupan vegetasi asli, gangguan terhadap keanekaragaman hayati, kerusakan sumber air bersih warga hingga ancaman terhadap mata pencaharian masyarakat.
"Sebagai pengelola kawasan, kita punya tanggung jawab menjaganya, kita juga tidak mau nanti disalahkan, makanya besok kita membuat laporan resmi ke pihak kepolisian," katanya. (*)