Proyek Mobil Nasional TMI Debut di GIIAS 2025

Industri pertahanan kini merambah sektor otomotif. PT Teknologi Militer Indonesia (TMI), perusahaan yang berada di bawah naungan Yayasan Pengembangan Potensi Sumber Daya Pertahanan (YPP-STP) Kementerian Pertahanan, secara resmi mendapat mandat dari Presiden RI untuk mengembangkan mobil nasional dari nol.
Hal ini diungkap langsung oleh Harsusanto, Presiden Direktur TMI.
Menurutnya, tugas yang diemban TMI bukan sekadar pengembangan produk, tetapi membangun kemandirian otomotif nasional, mulai dari desain hingga kepemilikan hak kekayaan intelektual (Intellectual Property/IP).
“Ini bukan proyek rebadging. IP-nya, desainnya, semua murni dari kita. Kami membentuk tim khusus bernama I2C, Indigenous Industries Car, yang melibatkan perguruan tinggi ternama seperti ITB, UI, dan ITS,” kata Harsusanto di pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025, ICE BSD City, Tangerang, Rabu (23/7/2025).
TMI juga menggandeng Italdesign, perusahaan desain otomotif kelas dunia asal Italia yang dikenal berkontribusi dalam desain Lamborghini dan Alfa Romeo.
Namun, Harsusanto menegaskan, peran Italdesign hanya sebatas pemberi masukan teknis, bukan sebagai desainer utama.
TMI mendapat mandat Presiden RI kembangkan mobil nasional dengan IP lokal, target produksi massal pada 2027-2028.
“Kami tetap yang mendesain, kami yang menentukan platform. Italdesign hanya memberikan saran agar mobil ini bisa diproduksi massal dengan biaya efisien dan memenuhi standar global,” ujarnya.
Proyek mobil nasional ini ditargetkan masuk fase produksi massal pada akhir 2027 atau awal 2028. Mobil pertama yang akan diluncurkan adalah SUV berkapasitas tujuh penumpang dengan harga jual di bawah Rp 500 juta.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah, proyek ini diharapkan tak hanya melahirkan mobil nasional pertama dengan IP lokal, tetapi juga memperkuat ekosistem industri otomotif di Indonesia secara berkelanjutan.