PR Besar Mengembalikan Kepercayaan Pembeli ke Mobil Nasional
Indonesia sempat memiliki satu merek kendaraan roda empat produksi lokal yakni Esemka. Namun kiprahnya hanya sebentar di dalam negeri.
Setelah sempat hadir di pameran otomotif IIMS 2023, kiprahnya justru semakin tidak terdengar.
Padahal di sana konsumen sudah bisa melakukan pemesanan cukup dengan menyiapkan uang muka sebesar Rp 37,5 jutaan.
Terbarunya pada April 2025, seorang calon pelanggan mobil Esemka Bima merasa dirugikan sebab mobil yang dia pesan tidak kunjung sampai.
Kuasa hukum penggugat menyorot Esemka sebelumnya kerap dipromosikan sebagai merek mobil lokal atau mobil nasional.
Lalu sekarang di GIIAS 2025, muncul lagi satu purwarupa produk mobil nasional bertenaga listrik diproduksi oleh PT Teknologi Militer Indonesia (TMI), i2C.
Pengamat otomotif menilai kehadiran i2C merupakan langkah awal yang baik agar Indonesia di masa mendatang bisa memiliki mobil nasional.
“Masyarakat masih berharap adanya merek (mobil) nasional, kebanggaan kita,” kata Yannes Martinus Pasaribu, akademisi Institut Teknologi Bandung (ITB) dan pengamat otomotif saat ditemui di Tangerang, Kamis (31/07).
Menurut Yannes, mengembalikan kepercayaan masyarakat susah. Pasalnya Esemka sudah sempat dipesan ribuan unit, menandakan minat konsumen terhadap produk lokal.
Namun dia meyakini kehadiran merek lain seperti dari Polytron dan i2C yang bakal jadi mobil buatan dalam negeri, bisa mendapatkan sambutan positif.
Yang terpenting dia berharap kehadiran merek lokal disertai pendukung lain seperti persebaran jaringan diler dan ketersediaan unit.
“Idealnya, kita harus punya (mobil nasional). Kita tidak boleh jadi net importer country,” tegas Yannes.
Yannes turut menyorot negara tetangga seperti Malaysia yang memiliki merek mobil nasional yaitu Proton.
Sekadar informasi, produk mobil listrik dari Polytron turut hadir di perhelatan GIIAS 2025. Berdekatan dengan booth Polytron, pengunjung juga bisa melihat langsung konsep i2C.

i2C masih berupa Clay Model skala 1:1 yang digadang sebagai gambaran arah kendaraan listrik buatan lokal.
TMI bekerja sama dengan Italdesign dari Italia buat menggarap desain eksterior mobil listrik i2C.
Mobil listrik i2C bakal menyasar segmen yang cukup ramai di Indonesia yaitu Sport Utility Vehicle (SUV) tujuh penumpang.