Top 7+ Tips Menjaga Persahabatan dengan Lawan Jenis Tetap Langgeng

Kisah persahabatan, kisah persahabatan lawan jenis, persahabatan laki laki dan perempuan, menjaga persahabatan langgeng dengan lawan jenis, tips persahabatan, 7 Tips Menjaga Persahabatan dengan Lawan Jenis Tetap Langgeng, 1. Niat berteman sejak awal, 2. Menghormati batasan saat sudah punya pasangan, 3. Libatkan pasangan sejak awal, 4. Prioritaskan kualitas pertemuan, bukan kuantitas, 5. Komunikasi bikin hubungan tetap dekat, 6. Saling hadir di momen penting, 7. Saling menyemangati dan mengingatkan tanpa menghakimi

Persahabatan antara perempuan dan laki-laki tanpa bumbu romansa kerap dianggap mustahil. Akan tetapi kisah Pertiwi (41) dan Rona (42) justru menunjukkan sebaliknya.

Persahabatan mereka sudah berjalan hampir 24 tahun, dimulai sejak masa SMA dan bertahan hingga kini, meski keduanya sudah berkeluarga.

Di tengah kehidupan berkeluarga dan kesibukan masing-masing, hubungan persahabatan itu tetap berjalan dengan hangat dan saling mendukung.

Tips menjaga persahabatan dengan lawan jenis tetap langgeng

Dalam memperingati Hari Sahabat Sedunia yang jatuh pada tanggal 30 Juli ini, Pertiwi dan Rona membagikan beberapa rahasia menjaga hubungan persahabatan lawan jenis tetap langgeng. Simak selengkapnya.

1. Niat berteman sejak awal

Banyak persahabatan lawan jenis yang retak karena sejak awal salah niat. Namun, hal itu tidak berlaku bagi perempuan yang akrab disapa Tiwi dan sahabat prianya bernama Rona. 

Mereka sama-sama memulai hubungan ini dari keinginan sederhana: ingin berteman, bukan cari pasangan.

“Dari awal memang enggak ada perasaan lebih dari teman sih, karena memang mindset dan tujuannya buat berteman baik,” ujar Tiwi saat diwawancarai Kompas.com, Rabu (30/7/2025).

Persahabatan mereka bahkan dimulai dari perantara. Awalnya, Tiwi dikenalkan oleh teman perempuannya kepada Rona, karena mereka tinggal di komplek yang sama, hanya beda jalan.

Rona dan teman perempuan Tiwi dulunya sempat dekat, sehingga Tiwi kerap menjadi penjembatan hubungan keduanya.

“Aku suka dititipin barang dari Rona ke temanku, begitu juga sebaliknya. Dari situ kami jadi sering ngobrol, main ke rumah, makan, sampai nonton bareng,” kenang Tiwi.

2. Menghormati batasan saat sudah punya pasangan

Persahabatan ini tetap bertahan karena keduanya tahu batas. Mereka sadar bahwa ada perasaan orang lain yang harus dijaga, ketika salah satu menjalin hubungan romantis.

“Kalau Rona punya pacar, saya sadar diri untuk jaga perasaan pacarnya juga. Kalaupun mau keluar bareng, Rona harus kasih tahu pacarnya,” jelas perempuan yang bekerja sebagai Karyawan swasta itu.

Tiwi bahkan pernah diperkenalkan langsung oleh Rona kepada pasangannya, agar tak terjadi salah paham.

“Itu penting supaya semuanya bisa saling percaya dan nyaman. Bukan berarti harus jaga jarak total, tapi lebih ke arah tahu waktu dan situasi,” tambahnya.

3. Libatkan pasangan sejak awal

Rona mengaku, ia tak pernah menyembunyikan persahabatannya dengan Tiwi dari pasangannya. 

Sebaliknya, ia terbuka sejak awal, bahkan membangun kedekatan antara pasangannya dengan Tiwi.

“Saya dari awal sudah cerita kalau saya punya sahabat cewek yang tinggalnya dekat rumah. Pasangan saya pun paham akan hubungan persahabatan ini,” kata Rona.

Sikap transparan seperti ini membuat persahabatan tetap bisa berjalan, tanpa mengorbankan keharmonisan rumah tangga.

4. Prioritaskan kualitas pertemuan, bukan kuantitas

Makin dewasa, makin sulit mencari waktu luang. Tapi menurut Tiwi, frekuensi bukan ukuran utama dalam hubungan pertemanan.

“Tantangannya memang waktu buat ketemu, tapi saya percaya sama kualitas waktu ketika bertemu dibandingkan kuantitas bertemunya,” ungkapnya.

Mereka juga tak membebani satu sama lain jika janji bertemu batal, karena pekerjaan atau urusan keluarga.

“Kalau janjian tapi enggak jadi, enggak ada yang marah. Kami saling ngerti dan enggak bikin drama,” ujar Rona.

5. Komunikasi bikin hubungan tetap dekat

Meskipun sibuk, Rona dan Tiwi tetap menjaga komunikasi, meski hanya lewat pesan singkat atau telepon.

“Kadang saya chat nanya kabar atau sekadar tanya soal isu yang lagi rame. Kalau ada waktu, kami sempatkan ketemu. Lewat rumah pun biasanya saya nyapa keluarga Tiwi,” kata Rona.

Hal-hal kecil seperti ini membuat hubungan mereka tetap hangat dan relevan, tak sekadar jadi sahabat masa lalu.

6. Saling hadir di momen penting

Salah satu hal yang membuat persahabatan ini terasa begitu tulus adalah kehadiran satu sama lain di saat penting, baik suka maupun duka.

“Saat ayah Tiwi meninggal, istri saya yang saat itu sedang sakit justru menyuruh saya segera menemui Tiwi. Karena keesokan harinya saya harus dinas luar kota,” cerita Rona.

Bagi Rona, hubungan ini bukan sekadar ‘teman lama’, tapi sudah seperti keluarga sendiri.

7. Saling menyemangati dan mengingatkan tanpa menghakimi

Mereka saling hadir bukan cuma sebagai teman ngobrol, tapi juga penopang satu sama lain dalam berbagai fase kehidupan.

“Kami saling mendukung, pada saat kita down atau saat kita di atas. Kalau ada yang mulai berubah, ya saling ngingetin, tanpa menghakimi,” ucap Rona.

Dari kisah Tiwi dan Rona, persahabatan antara laki-laki dan perempuan bisa langgeng, asalkan keduanya punya pemahaman yang sama, terbuka terhadap pasangan masing-masing, dan menjaga niat serta komunikasi.

Cerita dua sahabat ini menjadi bukti bahwa hubungan semacam ini tak cuma bisa bertahan, tapi juga membawa kedamaian dan makna yang mendalam.