Pemilihan Pelumas Mesin Tepat Bisa Optimalkan Tenaga Mobil Diesel

Pemilihan pelumas mesin pada mobil diesel harus disesuaikan dengan kebutuhan, yakni terkait tingkat kepresisian komponen dan teknologinya.
Mobil diesel modern dan jadul memiliki perbedaan mendasar dalam konteks ini, sehingga konsumen wajib memperhatikan jenis pelumas mesin yang digunakan agar performanya optimal.
Rifat Sungkar, Brand Ambassador Pertamina Fastron mengatakan konsumen wajib memperhatikan jenis oli yang disarankan oleh pabrikan mobil, sesuai buku pedoman kepemilikan kendaraan.
“Hal ini berhubungan dengan perbedaan karakteristik mesin diesel modern dan jadul, bicara mesin diesel modern maka ada kaitannya dengan direct injection system dan turbocharger, ini berbeda,” ucap Rifat kepada Kompas.com, Minggu (3/8/2025).
Direct injection system pada mesin diesel modern menghasilkan tekanan penginjeksian sangat tinggi, bahkan bisa mencapai ribuan kali lipat dari dahsyatnya ban meletus.
“Ban meletus itu sangat dahsyat, tekanannya rata-rata 2 bar, sedangkan pada direct injection mesin diesel bisa mencapai 2.500 bar, bahkan lebih, tergantung jenis mesinnya,” ucap Rifat.
Isuzu MU-X dan GWM Tank 300 Diesel adu ketangguhan di GIIAS 2025, masing-masing tampil beda dalam teknologi dan performa.
Tekanan tinggi pada teknologi tersebut, membuat mesin diesel modern wajib memiliki pelumasan yang baik, khususnya dengan memilih jenis pelumas yang tepat.
“Bayangkan ledakan sebesar itu di mesin, komponennya sangat presisi, detail dan efisien, banyak hal yang harus diperhatikan, tapi kunci utama untuk kelangsungan hidup mesin diesel ada pada bahan bakar dan pelumas,” ucap Rifat.
Ketika mesin diesel memiliki sistem pelumasan baik, dampaknya tenaga yang dihasilkan akan menjadi optimal. Artinya, mobil diesel modern membutuhkan pelumas yang kompatibel dengan kondisi tersebut.
Pertamina Lubricants luncurkan oli mesin terbaru Fastron Diesel 5W-30 di GIIAS 2025
Nugroho Setyo Utomo, VP Marketing Pertamina Lubricants, mengatakan tantangan pada mesin diesel modern tak sama dengan 20 tahun yang lalu.
“Maka dari itu, Pertamina Lubricants selalu melakukan inovasi guna mendukung perkembangan teknologi mesin, khususnya diesel, sekarang kami meluncurkan Fastron Diesel SAE 5W-30, ke depan mungkin ada yang lain lagi,” ucap Nugroho.
Pengembangan teknologi berkelanjutan tersebut dibutuhkan karena semakin ke sini, mobil-mobil dituntut menghasilkan emisi rendah, efisien, tapi tetap bertenaga.
Innova Diesel, salah satu mobil bekas yang masih diminati.
“Sebagai contoh mobil diesel sekarang ini mengembalikan gas buang ke ruang bakar agar emisinya lebih rendah, selain itu hampir semua mobil diesel sudah direct injection, maka dibutuhkan pelumas yang sesuai,” ucap Nugroho.
Bila 5 sampai 10 tahun lalu Pertamina fokus pada pelumas mesin 15W-40 untuk mesin diesel, saat ini mereka sudah menyiapkan pelumas yang lebih encer, sesuai kebutuhan mesin diesel modern.
Jadi, konsumen wajib menyesuaikan jenis pelumas dengan kebutuhan mesin, dengan cara mengikuti rekomendasi pabrikan yang tertulis di buku pedoman kepemilikan kendaraan.