Rincian Gaji Raksasa Son Heung-min di LAFC: Struktur Mirip Messi, Top 3 di MLS

Son Heung-min selangkah lagi bergabung dengan klub Major League Soccer (MLS), Los Angeles FC (LAFC).
Penyerang Korea Selatan tersebut dikabarkan hampir mencapai kesepakatan personal dengan LAFC dan akan menerima salah satu paket gaji tertinggi di kompetisi sepak bola Amerika Serikat alias MLS tersebut.
Kabar ini pertama kali diungkapkan oleh jurnalis sepak bola Amerika, Tom Bogert, yang melaporkan kepada Give Me Sport bahwa negosiasi antara LAFC dan Son telah mencapai tahap akhir.
Son diperkirakan akan menerima gaji lebih tinggi dari Sergio Busquets (37), gelandang Inter Miami yang merupakan mantan ikon FC Barcelona.
Saat ini, Busquets digaji sebesar 8,7 juta dolar AS per tahun (sekitar Rp134 miliar), dan hanya Lionel Messi (38) yang memiliki bayaran lebih besar di MLS, yaitu 12 juta dolar AS (sekitar Rp185 miliar).
Dengan rencana gaji pengajuan LAFC, Son Heung-min akan menjadi salah satu dari tiga pemain dengan bayaran tertinggi di MLS.
Klub yang berbasis di Los Angeles itu juga menawarkan tambahan penghasilan berupa hak citra dan penjualan jersey, seperti yang diterapkan Inter Miami kepada Messi.
Meskipun nilainya mungkin lebih rendah dari gaji tahunannya di Tottenham Hotspur—sekitar 9,88 juta pound sterling (sekitar Rp234 miliar)—Son disebut tertarik karena kota Los Angeles memiliki komunitas Korea besar serta infrastruktur tempat tinggal yang mendukung.
Tottenham Terima 20 Juta Dolar dari LAFC
Dari sisi transfer, LAFC telah mengajukan tawaran sebesar 20 juta dolar AS (sekitar Rp308 miliar) kepada Tottenham.
Klub asal London tersebut kabarnya menginginkan 27 juta dolar AS (sekitar Rp415 miliar), namun tidak akan menghalangi kepergian Son yang telah menyatakan keinginannya untuk bergabung dengan klub Amerika itu.
Sementara itu, tawaran lebih besar datang dari Arab Saudi senilai 40 juta dolar AS (sekitar Rp615 miliar), namun ditolak oleh sang pemain.
"Kesepakatan ini bisa selesai dalam tiga hari setelah tur Son di Korea Selatan berakhir," kata Bogert.
Dua hari sebelum laga pramusim melawan Newcastle United, Son mengumumkan niatnya meninggalkan Tottenham.
“Ada sesuatu yang perlu saya sampaikan. Ini bukan keputusan mudah. Saya telah memutuskan untuk meninggalkan tim di akhir musim panas ini,” ujarnya kepada media.
Son Heung-min mengakhiri kiprah 10 tahunnya bersama Tottenham dengan catatan 454 penampilan, 173 gol, dan 101 assist.
Ia menempati peringkat keenam dalam jumlah penampilan terbanyak sepanjang sejarah klub, serta kelima dalam daftar pencetak gol terbanyak. Sejak musim 2023-24, ia juga dipercaya mengenakan ban kapten.
Sepanjang kariernya di Spurs, Son meraih berbagai penghargaan individu, termasuk FIFA Puskás Award, masuk dalam PFA Team of the Year, dan menjadi top skor Premier League.
Son juga berhasil mengapteni Spurs mengakhiri puasa gelar dengan mengangkat trofi Liga Europa 2024-2025.