Ada Peringatan Cuaca Ekstrem, Menko PMK Perintahkan Pemda Siaga Hadapi Banjir di Wilayah Jabodetabek

Ada Peringatan Cuaca Ekstrem, Menko PMK Perintahkan Pemda Siaga Hadapi Banjir di Wilayah Jabodetabek

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat agar mewaspadai cuaca ekstrem yang ditandai hujan lebat disertai angin kencang, petir dan gelombang tinggi pada 11–13 Agustus 2025.

Pemerintah tengah melakukan inisiasi penyusunan Instruksi Presiden tentang Percepatan Pengurangan Risiko Bencana Banjir di Jabodetabekpunjur.

Inpres ini akan menjadi pedoman aksi terpadu lintas kementerian/lembaga dan pemerintah daerah dengan pendekatan hulu, tengah, dan hilir.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengingatkan semua pihak untuk mewaspadai potensi banjir di wilayah Jabodetabek seiring peringatan cuaca dari BMKG.

"Pemerintah daerah, kementerian/lembaga, serta masyarakat untuk mengambil langkah antisipasi dan meningkatkan kesiapsiagaan," ujar dia di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan hal itu menyoroti banjir di Kecamatan Bojongsari, Depok, pada Minggu (10/8), imbas hujan deras yang melanda Jabodetabek.

Banjir ini berdampak pada 1.580 jiwa dan 480 rumah. Saat ini, air telah surut, namun penanganan darurat seperti rencana tanggul sementara, sistem drainase, dan pengecekan kondisi tanggul Kali Angke terus dilakukan.

Ia meminta, kepada seluruh kementerian dan lembaga terkait untuk melakukan kesiapsiagaan dalam mengantisipasi banjir.

BNPB untuk memastikan kesiapan daerah rawan banjir dan fasilitas evakuasi, Kementerian PU menjaga kelancaran saluran air serta kekuatan tanggul.

Kemendagri mengoordinasikan kesiapan anggaran penanggulangan bencana dengan pemda, Kemensos menyiapkan bantuan logistik dan layanan psikososial, serta Kemenkes mengantisipasi potensi wabah penyakit pasca-banjir.

"Pemerintah mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan memantau informasi resmi dari BMKG dan BNPB," ujarnya.