Potensi Cuaca Ekstrem hingga 13 Agustus, Pemprov DKI Harus Siap Siaga, Termasuk Kerahkan Pompa Mobile

Potensi Cuaca Ekstrem hingga 13 Agustus, Pemprov DKI Harus Siap Siaga, Termasuk Kerahkan Pompa Mobile

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta harus siap siaga menghadapi cuaca ekstrem yang akan terjadi hingga Rabu 13 Agustus 2025.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap bahwa Senin hingga Rabu (11-13 Agustus 2025) Jakarta berpotensi hujan lebat hingga sangat lebat.

Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Yuke Yurike meminta Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Lingkungan Hidup (LH) hingga Dinas Bina Marga DKI untuk tetap siaga dalam menghadapi cuaca ekstrem tersebut.

"Jadi berdasarkan pengalaman-pengalaman kemarin, memang kita juga meminta seluruh pasukan-pasukan yang ada ya, yang dari sumber daya air, mungkin LH yang di sepanjang sungai, bina marga dan lain-lain untuk siap-siaga," kata Yuke Yurike di gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Selasa (12/8).

Kemudia juga, Yuke mengimbau, warga yang tempat tinggal berdekatan dengan pinggir sungai harus siap-siap memantau keadaan.

"Sehingga bisa memitigasi bencana kalau memang terjadi ada genangan ataupun ada banjir," ucapnya.

Politokus PDI Perjuangan ini juga mengaku telah meminta Pemerintah DKI untuk selalu mempersiapkan segala keperluan dalam menghadapi banjir seperti pompa mobile, dan alat-alat lainnya. Sebab, menurutnya, kehadiran pompa ini sangat membantu untuk mengurangi volume air.

"Itu beberapa pompa mobile maupun pompa-pompa rumah pompa, itu membantu untuk pada saat ada genangan mereka mengatur. Cuman yang kendala kan kalau kita buangnya, misalnya kan itu harus ditampung kan, kemana? Begitu ke sungai, sungainya meluap, ke laut, lautnya meluap, nah itu yang memang menjadi PR," katanya.

Lebih lanjut, Yuke mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarang, terutama di sungai maupun saluran-saluran air.

"Karena itu cukup menyulitkan kalau pas ada hambatan, karena air kan sifatnya mengalir ke lokasi yang lebih rendah dan harusnya jangan sampai menghambat. Paling antisipasi seperti itu dan saling berkoordinasi, terus juga khususnya di titik-titik yang mungkin sudah diperkirakan rawan, rendah yang mungkin cembung, terus juga koordinasi dengan pintu-pintu air," urainya. (Asp)