Pemprov DKI Siapkan Empat Layanan Utama Pendukung Penghuni Rusun JIS

Pemprov DKI Siapkan Empat Layanan Utama Pendukung Penghuni Rusun JIS

TERCATAT 77 kepala keluarga (KK) dari 126 KK eks Warga Kampung Bayam yang menempati unit hunian pekerja pendukung operasional (HPPO) Jakarta International Stadium (JIS) atau Kampung Susun Bayam (KSB), Jakarta Utara. Wali Kota Jakarta Utara Hendra Hidayat mengatakan HPPO sudah siap untuk dihuni dengan fasilitas yang ada. Pemprov DKI melalui arahan Gubernur Pramono ingin memastikan warganya hidup sehat, aman, dan sejahtera. "Kami hadir hari ini sebagai tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya pada Selasa (29/7). Alhamdulillah, setelah dilihat langsung, unit-unit huniannya bersih, airnya lancar, dan tempatnya sangat layak. Ini sudah siap 100 persen untuk dihuni," ujar Hendra, Jumat (1/8). Hendra menjelaskan pemerintah tengah menyiapkan empat layanan utama untuk mendukung transisi warga: pendidikan, administrasi kependudukan, kesehatan, dan sosial. "Kami ingin memastikan kehidupan warga tetap berjalan normal dan terjamin setelah menempati hunian baru," jelasnya.

Hendra mengatakan proses penghunian HPPO ini berjalan bertahap dan mengedepankan pendekatan persuasif. "Secara umum, warga senang dan puas dengan hunian di HPPO JIS. Mereka tidak hanya mendapatkan tempat tinggal, tetapi juga peluang kerja. Biaya sewa pun bisa dipenuhi dari penghasilan yang diperoleh," kata Hendra.

HPPO JIS tidak hanya menawarkan tempat tinggal yang layak dengan fasilitas dasar, seperti air bersih, listrik, dan sanitasi, tetapi juga membuka akses lapangan kerja di sektor operasional stadion, mulai dari petugas kebersihan, keamanan, hingga pemeliharaan.

Sementara itu, Direktur Jakpro I Gede Adi Adnyana menegaskan komitmen untuk mendukung kelangsungan hidup warga yang direlokasi. "Ini merupakan bentuk kepedulian Gubernur Pramono Anung dan Wakil Gubernur Rano Karno. Kami ingin warga yang tinggal di sini merasa memiliki dan merawat bersama lingkungan tempat tinggalnya," ucapnya.

HPPO JIS merupakan proyek hunian vertikal yang dibangun sebagai solusi jangka panjang bagi warga terdampak pembangunan stadion. Selain fasilitas dasar, tersedia pula lahan pertanian urban seluas 4.000 meter persegi dan kolam budi daya ikan yang dapat dimanfaatkan warga untuk menambah penghasilan dan memperkuat ketahanan pangan keluarga.(Asp)